***
Tiga hari lalu Shani dan Gita berada dalam sebuah perang dingin. Shani beberapa hari ini tidak menghubungi Gita atau bertemu dengan Gita karena kesibukannya. Berbeda dengan Gita yang beberapa kesempatan dia bisa bertemu dengan Shani, tapi dia memilih menghindar.
Di beberapa kesempatan itu Shani tahu Gita tengah menghindar, dia tidak memilih mengejar Gita. Dia memilih memberikan waktu sendiri pada Gita, entah sampai kapan atau mungkin siang ini akan berakhir.
Shani sekarang duduk di salah satu bangku yang ada di kantin. Di depannya tersaji sebuah minuman manis yang Shani pesan disaat teman-temannya yang lain memesan makanan berat.
Alasan dia tak makan karena dia tidak nafsu makan. Walaupun dia mencoba tidak peduli dengan sebuah ketidakadaan seorang Gita dalam hari-harinya, tetap saja nama Gita selalu Shani pikirkan.
Bagaimana kabar Gita? Gita sedang apa? Gita sudah makan? Dan pertanyaan lainnya selalu menghantui Shani.
Dan sekarang Shani terdiam sambil melihat teman-teman makan pun masih memikirkan Gita. Tak disangka disaat Shani terdiam melamun, tiba-tiba Gita datang dan duduk di depan Shani.
Semua orang yang tadinya asik makan langsung berhenti, mereka merasakan atmosfer yang berbeda dari sebelumnya. Walaupun Shani tidak cerita, tapi mereka tahu jika sepasang sejoli ini sedang tidak baik-baik saja.
"Lanjut makan aja" Kata Gita pada teman-temannya Shani, lalu kemudian menatap Shani di depannya.
"Kamu gak makan?" Tanya Gita pada Shani, seakan mereka sebelumnya tidak ada masalah apapun.
Shani juga menanggapi pertanyaan itu sambil menggelengkan kepalanya pelan dan ragu.
"Aku udah pesanin nasi goreng, gapapa kan nasi goreng?" Tanya lagi Gita sambil meletakan ponsel di atas meja dan setelah itu meletakan tangannya di atas meja.
"Aku gak lapar, kamu aja yang makan" Ujar Shani lalu memilih menatap ke arah lain sambil menopang dagunya.
"Masa gak lapar? Kata Mamih tadi pagi kamu gak sempat makan, terus ini kenapa pesen minum dingin manis begini?" Cerocos Gita.
Shani menghelakan nafasnya membuat Gita diam. Malahan bukan Gita saja yang diam, tapi teman-temannya yang mencoba menikmati makanannya pun ikut terdiam dan tak jadi makan. Bagaimana bisa mereka menikmati makanan di tengah medan perang?
Shani meredamkan kesalnya dengan memejamkan mata sejenak sambil menarik nafas sebanyak mungkin. Setelah itu dia membuka matanya dan menatap Gita dengan tatapan tajam.
"Maaf" Kata Gita.
Satu kata yang akhirnya Shani dengarkan dari Gita, kata yang seharusnya Gita katakan dari kemarin-kemarin atau mungkin tadi. Bukan malah nyerocos panjang seakan tidak memiliki masalah.
"Kamu minta maaf untuk apa?" Tanya Shani, karena dia tidak mau Gita meminta maaf karena tuntutan bukan pure rasa bersalah.
"Karena malam itu aku ngusir kamu, karena aku tiba-tiba cuek ke kamu, karena aku menghindari kamu"
Shani tersenyum tipis, dia merasa senang ternyata Gita tahu salahnya dimana. Dia tersenyum bukan berarti begitu saja memaafkan Gita. Walaupun sebenarnya dia senang Gita meminta maaf dan mereka bisa bersama lagi, tetap saja Shani tidak semudah itu untuk diluluhkan. Shani takut Gita kembali melakukannya lagi.
"Dimaafin kan?" Tanya Gita dengan senyumannya.
"Ak-"
Drett
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
FanfictionGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...