***
Urusan di kantor polisi cukup menyita banyak waktu dan tenaga, tapi masalah tak cukup sampai di kantor polisi saja. Selesainya mereka di kantor polisi, Zaid dengan tiba-tiba menarik Helena menjauh dari semuanya.
"Apa-apaan sih?" Tanya Helena berusaha menarik diri dari Zaid.
"Seharusnya saya yang bertanya, sikap mu itu apa-apaan?" Timpal Zaid dengan tatapan tajam.
Plak
Tamparan keras di pipi, Zaid dapatkan dari Helena. "Sudahlah, aku malas bicara denganmu" Kata Helena.
Zaid dengan cepat menarik Helena dan mencengkram keras tangan Helena, menahannya untuk tidak pergi karena pembicaraan tidak selesai.
"Gita masih anakmu, tapi kenapa-"
"Kenapa aku cuma khawatir sama Gracia? Aku juga khawatir dengan Gita, tapi aku gak tahu harus apa" Jawab Helena dengan nada bicara tinggi lalu perlahan melemah.
Zaid melepaskan cengkramannya, dia menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Helena.
"Sudahlah, setelah ini jangan ganggu lagi saya. Jangan minta saya untuk bujuk Gita bicara padamu"
"Kok gitu?"
"Kamu saja bingung harus apa? Apa gak mikir perasaan Gita?"
"Kamu tuh selalu mikirin perasan Gita aja ya, dari dulu gak pernah pikirin gimana perasaan aku!"
Pertengkaran terus berlanjut, tanpa mereka tahu Gracia ada di dekat sana dan menguping pembicaraan antara Zaid dan Helena.
Gracia tersenyum getir sambil mengepalkan tangannya karena mendengar pertengkaran dua orang tua itu. Ada sebuah rasa yang selama ini dia tak pernah akui, ternyata akan meledak saat ini juga.
Karena muak, Gracia memutuskan untuk kembali ke tempat yang lainnya berada.
"Ayo!" Ujar Gracia sambil menarik Anin dari sana.
Kebingungan tercetak pada wajah yang lainnya melihat sikap Gracia seperti itu. Apalagi bagi Gita yang penasaran apa yang dibicarakan oleh Papa dan Mamahnya itu.
"Mau kemana?" Cegah Shani menahan Gita untuk pergi, "Kita pulang saja!" Lanjut Shani penuh penekanan dan menarik Gita menuju mobilnya.
Shani tak peduli jika nanti Zaid mencari Gita, dia hanya tidak ingin Gita terluka lagi dengan mendengar obrolan orang tuanya itu. Rasa kesalnya pada Helena juga memicu Shani memilih membawa Gita dari pada harus membiarkan Gita bersama orang tuanya. Lagian sekarang Gita juga tidak banyak menolaknya.
**
Siapa sangka jika Shani yang menceritakan semuanya pada Arsalan karena tiba-tiba membawa Gita pulang ke rumah, membuat Arsalan memanggil Lioman, Helena dan Zaid untuk berbicara baik-baik.
Shani sempat protes kenapa Papihnya itu memanggil mereka, tapi karena Arsalan lah sekarang ketegangan antara Helena dan Zaid mulai mereda. Hanya antara mereka berdua, tidak dengan Gita karena Helena masih belum mau berbicara dengan Gita.
Kedatangan Lioman dan Helena ke rumah Shani membuat Gracia juga ikut. Gracia berjalan di taman, dia sengaja ke sini karena melihat Gita duduk sendirian di taman. Dan tanpa permisi Gracia segera duduk di samping Gita.
Gita melirik ke arah Gracia sekilas lalu pandangannya jatuh kembali ke ikan yang ada di kolam ikan milik keluarga Natio.
"Maaf" Satu kata dari Gracia membuat Gita mengalihkan lagi pandangannya ke Gracia, ada sebuah tanda tanya terbentuk dari tatapan Gita pada Gracia.
"Maaf selama ini gue egois" Lanjut Gracia dan kali ini Gita menangkap kenapa Gracia meminta maaf.
Gita hanya mengangguk saja, dia tidak tahu harus menjawab apa karena dia juga tahu ini sepenuhnya bukan kesalahn Gracia. Dia tahu tentang Gracia yang ditinggalkan oleh ibunya saat masih bayi, jadi jelas saja jika Gracia senang dan tidak ingin berbagi kasih sayang Helana dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
FanfictionGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...