***
Ingatkan Gita jika yang terbentur adalah kepalanya, bukan dadanya. Gita sekarang dengan santainya melajukan mobilnya sambil memegangi dadanya sendiri. Sedari tadi jantungnya masih saja tidak bisa diajak kerja sama untuk berdetak normal kembali.
Bukan karena dia memiliki penyakit jantung, tapi ini semua ulah Shani Indira Natio. Usapan di kepala Gita tadi itu membuat Gita yang sekarang.
"Aduh kenapa sih?" Kesal Gita sambil menepuk dadanya kembali, lalu dia melakukan relaksasi dengan dengan mengambil nafas sebanyak-banyaknya dan menghembuskannya secara perlahan.
"Huftt"
Gita tersenyum saat dia rasa sudah baik-baik saja, tapi sialnya malah dia teringat dengan sosok Shani lagi.
"Dah gila ini!" Kesal Gita.
Dia sudah tak bisa lagi santai, dia memegang erat setir mobilnya dan menancapkan gasnya. Sekarang mobilnya melaju lebih cepat lagi.
Dia mengebut juga malah mengingatkannya lagi pada Shani yang beberapa waktu lalu berada di sebelahnya dan mengomel karena dirinya mengebut.
Gita menggelengkan kepalanya berusaha mengeluarkan nama Shani dari otaknya. Lagian ada-ada saja dia terpikirkan Shani.
Di Tengah perjalanannya, di sebuah jalan yang cukup sepi karena hari semakin gelap, Gita terpaksa memberhentikan mobilnya saat melihat sebuah motor terjatuh di depannya, dia berhenti karena jalannya terhalang dan karena dia penasaran.
Gita mematikan mobilnya, melepaskan seat belt-nya dan keluar dari mobilnya. Dia melihat motor yamaha Xsr, dia tahu karena dia punya satu di rumahnya.
Gita melihat ke sekeliling, tapi tidak menemukan satu manusia pun selain dia. Dengan inisiatifnya dia membenarkan posisi motor tersebut dan membawanya ke pinggir. Saat mengangkat motor tersebut, dia melihat sebuah jaket yang tadinya tidak terlihat karena tertindih oleh body motor.
"Ini kan punya Adel" Gumam Gita karena dia pernah melihat Adel beberapa kali memakai jaket ini, Gita membalikan jaket tersebut saat dia teringat jika di belakang jaket ada inisial yang menunjukkan siapa pemiliknya.
Dahi Gita mengerut saat mendapati inisial yang tertulis ada ZN bukan RN seperti punya Adel.
Bugh!
Secara tiba-tiba ada yang memukulnya dari belakang. Gita meringis kesakitan dan langsung menatap ke belakang. Dengan memegangi kepala bagian belakangnya yang memang sakit, Gita menatap seseorang yang sama kagetnya saat melihat Gita.
"Gita?"
"Zee?"
Zee dan Gita saling bertatapan sejenak, beberapa saat kemudian Zee melepaskan sebuah kayu yang kemungkinan dipakai Zee untuk memukul Gita tadi.
"Kamu ngapain disini?"
"Sorry"
Zee dan Gita berbicara bersamaan lalu terdiam lagi. Gita mengangguk, wajar saja Zee memukulnya karena Gita anggap itu sebagai pertahanan diri.
Beberapa saat kemudian, Gita menyadari sesuatu dari Zee. Keadaan Zee yang cukup kotor dan berantakan juga pelipis yang berdarah dan tangan lecet-lecet. Gita menatap ke sekitar karena dia menebak jika Zee habis bertengkar.
Gita menangkap sesuatu
"Awas!"
Gita menarik Zee dan menghalau sebuah pukulan dari seseorang yang Gita tak kenal. Setelah itu, bukan satu orang saja. Sekarang sekitar ada 5 orang mengepung mereka.
Gita menatap Zee penuh tanya, sedangkan Zee hanya cengengesan saja. Jika sudah begini Gita harus melawan, dari pada jadi babak belur. Untungnya Gita memiliki basic bela diri walaupun gak pernah dia tekuni lagi karena cedera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
Fiksi PenggemarGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...