Chapter 37 - Season 1

4.3K 311 16
                                    

***

Hiruk-pikuk jalanan menjadi teman Shani saat ini, dia berkali-kali menghelakan nafasnya sambil menjatuhkan diri pada jok mobilnya. Dia kesal sendiri mendengar mobil di sekitarnya bersahutan menyalakan klakson.

Beberapa menit di awal dia masih mood untuk membunyikan klaksonnya, tapi ternyata makin siang kemacetan di ibu kota semakin parah. Biasanya tidak seperti ini, tapi entah kenapa hari ini macet sekali.

"Santai aja kali ci, kita udah telat" Celetuk Zee yang berada di bangku penumpang di sebelah Shani.

Shani melirik Zee dengan tatapan sinis, "Telah tuh panik, bukan santai" Kata Shani.

Zee hanya nyengir saja, dia pikir sudah terlanjur telat mau gimana lagi. Palingan sampai sekolah kena hukuman, kalau malu sih nggak. Malahan Zee pikir dia nanti terlihat keren karena datang saat jam pelajaran sudah mulai dari 30 menit yang lalu.

Sekarang hampir jam 8, artinya upacara bendera sudah selesai dan sebentar lagi akan mulai pelajaran pertama. Sedangkan Natio bersaudara masih terjebak kemacetan yang sangat parah sekali.

"Katanya ada demo ci" Kali ini Jessi yang buka suara, "Nanti waktu kelihatan orang-orang demo-nya foto dulu ya ci, biasa buat gimmick" Lanjut Jessi sambil sibuk selfie untuk dia upload di media sosial dengan konteks berbangga diri karena telat.

"Ci, pulang lagi aja gak sih? Males sekolah kalau udah telat gini" Saran Christy dan Shani langsung melemparkan tatapan tajamnya membuat Christy langsung menciut.

Shani menggelengkan kepalanya, dia heran sendiri kenapa adik-adiknya itu aneh dan ada saja tingkahnya. Bukan hanya adik-adiknya saja, tapi adik sepupunya juga.

Contohnya Adel yang berada di mobil lain, tapi sama-sama terjebak macet. Adek dengan santainya keluar dari mobilnya dan mengetuk kaca.

"Apaan?" Tanya Zee setelah menurunkan kaca mobil.

"Punya minum gak? Haus nih" Kata Adel sambil melakukan gerakan mengusap lehernya.

"Gak bawa emangnya?" Tanya Shani.

Adel menggelengkan kepalanya, "Dia mana bawa minum, tas aja isinya kosong" Celetuk Kathrina yang entah untuk apa ikut turun juga.

Tinn tinnn

Shani yang ingin mengomeli Adel malah jadi kaget karena klakson mobil lain. Dia dengan cepat memberikan botol minumnya pada Adel sebelum dia harus menjalankan mobilnya, karena mobil di depannya sudah mulai jalan secara perlahan.

Walaupun tetap macet, tapi akhirnya mobilnya bisa jalan juga. Dia mengucap syukur bisa terlepas dari kemacetan walaupun hukuman di sekolah menunggunya.

*

Jam sudah menunjukkan pukul 8.15, akhirnya Shani sampai di sekolah. Untungnya dengan privilege dia sebagai anak pemilik yayasan, membuat mobilnya bisa masuk ke dalam.

Saat mobilnya masuk langsung menyita perhatian, apalagi saat Shani dan adik-adiknya turun dari mobil. Semua mata dan mulut langsung membicarakan mereka. Jelas Shani merasa malu, beda dengan adik-adiknya malah merasa seperti orang terkenal walaupun memang mereka terkenal.

"Tunggu!!!" Teriak Ashel menghentikan Zee dan Adel mau masuk ke dalam sekolah.

"Eh Ashel sayang" Kata Adel sambil menaik turunkan alisnya.

Ashel menatap aneh Adel walaupun dia sedikit baper juga dipanggil sayang oleh Adel.

"Ada apa sayang?" Kali ini yang panggil sayang bukan Adel, tapi Zee.

Plak

Kini wajah genit Zee berubah total saat Adel memukul kepala Zee, mereka berdua jadi saling bertatapan tajam.

Story Of VS || GitShan [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang