***
"Ci Shani cantik banget apalagi kalau lagi berpidato" Ujar Oniel.
Eli dan Gita kompak menatap Oniel, "Berpidato pala lu, kaya gak ada bahasa lain aja" Timpal Eli meledek.
Oniel hanya tertawa saja, dia menertawakan kebodohannya sendiri. Lagian intinya Shani itu cantik, dirinya saja terpesona dengan pesona Shani.
"Tapi gue setuju sih, kalau lu?" Tanya Eli menyenggol Gita di sebelahnya.
Gita terdiam, dia gengsi untuk mengatakan iya.
"Biasa aja" Jawabnya singkat.
Tak berselang lama Gita berjalan terlebih dahulu menuju mobilnya meninggalkan Eli dan Oniel yang saling berpandangan. Mereka menyusun sesuatu yang sama lewat tatapan mereka itu.
"Bilang aja lu juga terpesona" Kata Eli sambil merangkul pundak Gita, mencegah Gita masuk ke dalam mobilnya untuk pulang.
"Jangan suka Denial" Ledek Oniel, "Kalau suka Daniel bisa jadi" Lanjut Oniel membuat Gita dan Eli terdiam saling berpandangan, mereka sama-sama tak mengerti joke Oniel yang ini.
"Soalnya Daniel Wanna One" Lanjut Oniel.
Sama saja, tidak ada yang tertawa karena memang dari awal tidak dimengerti.
"Lepas deh, mau pulang" Ujar Gita meminta Eli melepaskannya.
"Numpang boleh gak?" Tanya Oniel dengan tatapan memelas, sudah lama Oniel tidak numpang pulang dengan Gita dan kebetulan hari ini supirnya gak bisa jemput.
"Gue juga ya" Ujar Eli dengan semangat, padahal supirnya sudah menunggu setia di depan sekolah.
Gita mengangguk, lumayan juga perjalanan pulangnya tidak sepi jika ada kedua temannya ini. Sekalian dia sengaja pulang lebih telat lagi karena malas bertemu dengan Papa-nya. Ada pembicaraan yang selalu dia hindari sampai saat ini.
Eli dan Oniel bersorak ria membuat Gita malu karena itu menarik banyak mata memperhatikan mereka.
"Kapan ya gue punya sim" ujar Oniel sambil berjalan ke sisi kiri mobil untuk duduk di kursi penumpang sebelah pengemudi.
"Eits!" Tentu saja Eli gak mau kalah, dia mau duduk di sebelah Gita.
Bukannya cepat-cepat masuk mobil dan pulang, dua bocah itu malah berebut tempat duduk. Lagi-lagi Gita menggelengkan kepalanya, dia merasa capek sendiri melihat dua temannya itu bertengkar.
"Halo Kak Gita" Sapa seseorang membuat Eli dan Oniel berhenti bertengkar dan Gita langsung berbalik melihat siapa yang menyapanya.
Gita mengerutkan keningnya karena dia tidak tahu siapa yang ada di depannya ini, "Iya kenapa?" Tanya Gita.
"Maaf itu kakak disuruh ke ruangan Bu Melody" Ujar cewek yang ada di depannya ini dan tangannya menunjuk ke satu arah.
"Disuruh menghadap ke Bu Melody atau dia?" Tanya Gita saat mengikuti arah tunjuk dan menemukan Shani sedang mengobrol dengan salah satu temannya.
"Iya bu Melody, tapi sebenarnya yang dipanggil Kakak sama Kak Shani. Boleh minta tolong ajak Kak Shani juga? Soalnya aku takut, hehehe"
Merepotkan
Gita langsung membatin saat itu juga, lagian kenapa harus takut pada Shani? Gak akan dimakan atau dicincang pula.
Gita mengangguk mengiyakan permintaan cewek itu, setelah itu Gita menatap kedua temannya yang tersenyum lebar.
"Kita gapapa kok, Oniel bareng gue aja" Ujar Eli menggandeng Eli dan menariknya pergi dari sana meninggalkan Gita sendirian.
Jika sudah begini bagaimana? Ya tidak ada pilihan lain. Gita membuka mobilnya dan menaruh tasnya dulu sebelum akhirnya kembali menatap Shani yang sekarang sudah sendirian sambil bermain ponsel. Dengan kemantapan hatinya, Gita menghampiri Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
FanfictionGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...