***
'Eyes don't lie'
Sesuatu yang memang benar adanya, jika mata tak pernah berbohong tentang perasaan yang dirasakan. Seperti tatapan Gita yang tak pernah bisa bohong walaupun dia tak pernah bisa berterus terang akan perasaan.
Tatapan Gita pada Shani dan Dey yang sekarang berada di depannya sungguh berbeda. Tatapan dingin Gita lemparkan pada Dey, sebuah tatapan yang mengisyaratkan sesuatu. Sebuah tatapan yang terasa tak lagi sama seperti dulu.
"Gita, jawab aku" Paksa Dey sambil mengguncangkan tubuh Gita.
"Jawab apa?" Tanya Gita dengan nada datar dan tatapan yang masih dingin.
"Kamu masih ingin bersamaku atau tidak?" Tanya Dey masih mempertanyakan hal yang sama walaupun Dey sudah tahu jawabannya dari tatapan Gita padanya.
Yang Dey butuhkan adalah ketegasan dari Gita, Gita tak pernah tegas dengan pilihannya padahal Gita adalah seseorang yang tegas dan penuh pendirian.
"Git-"
"Dey"
Pandangan mereka saling bertemu kembali setelah sempat terputus. Gita melepaskan tangan Dey dari bajunya, sekarang giliran Gita yang yang memegang bahu Dey.
"Aku gak bisa sama kamu lagi" Kata Gita, akhirnya memutuskan sesuatu walaupun masih terdengar ragu.
"Kenapa? Karena Shani?" Tanya Dey, yang sudah tahu semuanya dari Eli.
Gita tidak menjawab pertanyaan itu walaupun sepenuhnya benar, dia masih merasa harus menjaga perasaan Dey.
"Shani orang baru" Kaya Dey.
"Aku tahu, tapi sekarang dia yang aku mau" Jawab Gita.
Dey yang mendengar itu merasa kecewa dan senang. Dia kecewa karena Gita berpaling darinya dan senang karena akhirnya Gita tegas dengan pilihannya.
"Aku masih dihantui rasa bersalah, aku benci rasa bersalah itu. Sampai kamu tiba-tiba datang kembali setelah dulu tanpa pamit memilih pergi."
"Apa kedatanganku memberatkanmu?" Tanya Dey dan Gita mengangguk.
"Dulu bukankah kamu yang memilih pergi begitu saja? Kamu pergi dan aku setiap harinya merasa bersalah karena aku pikir kamu pergi karena aku. Sekarang tiba-tiba kamu datang seakan meminta sebuah pertanggungjawaban."
"Aku datang memang karena itu, aku datang untuk meminta kembali tempat ku dalam hatimu. Namun, ternyata sudah diisi oleh orang baru"
Tanpa sadar Gita menguatkan cengkraman pada bahu Dey, Dey meringis dan saat itu juga Gita langsung melepaskan cengkramannya dan mundur satu langkah menjauh dari Dey.
Setelah itu keheningan menyelimuti mereka berdua, tak lama karena Dey kembali buka suara.
"Dua tahun aku tidak bisa lagi menggapai mimpi ku, aku pergi untuk mencari sembuh dan kembali berharap kamu masih sama. Sekarang aku masih tidak bisa mengejar mimpiku dan kamu seakan biasa saja bahkan menemukan bahagiamu pada orang lain. Rasanya sedikit tidak adil" Tutur Dey.
"Bukan cuma kamu saja, aku dan Eli juga mengalami hal yang sama. Aku cedera dan Eli juga cedera. Eli dan keluarganya sampai harus mempertaruhkan segalanya untuk kesembuhan Eli, dan aku sendiri. Kamu kira aku akan bahagia setelah cacat? Jelas tidak karena Mamah gak pernah mau anak yang cacat. Jangan merasa jatuh sendiri karena aku juga sama terpuruk-nya denganmu." Kata Gita diikuti oleh tawa getirnya.
Kepalanya kembali memutar sebuah kecelakaan yang terjadi pada waktu dia masih SMP. Kecelakaan karena dirinya yang terlalu nekat membantu seorang gadis dari kejaran pada orang jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
ФанфикGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...