***
Srek
Suara kertas dibalik terdengar memenuhi ruang kamar yang tadinya sepi, suara itu berasal dari Gita sibuk mengganti kalender yang seharusnya sudah terpasang di dinding kamarnya berbulan-bulan lalu, tapi dia baru sempat mengganti kalender taun lalu dengan tahun yang baru.
Matanya agak memicing melihat kalender, menghitung banyak hari yang bisa lewati sebelum akhirnya dia bertemu dengan bulan April.
Senyum kecil timbul di wajah Gita setelah menghitung berapa jumlah hari sebelum hari dimana dia harus melakukan serangkaian tes untuk beasiswanya.
Sebenernya dia ditawari oleh papahnya bisa menyusul Shani tanpa beasiswa, tapi Gita bersikeras untuk mengejar beasiswa, lagian dia pikir harus mulai tidak merepotkan lagi orang tua. Dan alasan lainnya Shani saja yang lebih kaya darinya berkuliah dengan beasiswa full, lalu kenapa dia tidak bisa. Ya iri sedikit dengan kepintaran Shani, tanpa tau Shani juga merasa iri dengan kepintaran Gita.
Kembali ke Gita, dia mundur dan mendudukkan dirinya di tepian kasur. Sekarang dia tidak tahu harus apa, lebih tepatnya dia lupa rencana yang sudah dia susun, dia lupa harus melakukan apa setelah mengganti kalendernya.
"Ahh tau lah!" Kesal Gita menarik kecil rambut frustasi lalu sambil berdiri.
"Gitaaaaa ayooooo!!!"
Terdengar teriakan dari Feni, itu menyadarkan Gita jika dia harus bersekolah. Bisa-bisanya juga dia lupa sekarang sudah memakai seragam sekolah.
"Bentar!" Jawab Gita buru-buru memasukkan barang-barangnya ke tas dengan asal, lalu mengambil ponselnya dan berlari kecil keluar kamarnya.
Itu menyebabkan suara langkah yang terdengar buru-buru, apalagi saat dia menuruni anak tangga membuat semua orang langsung memperhatikannya.
"Mor—ning?" Ujar Gita agak terbata-bata karena agak canggung di tatap semua orang, apalagi siapa sangka ada Sisca tampak duduk di salah satu kursi meja makan rumahnya.
Tak mau berpikir terlalu panjang, Gita bergerak menghampiri kursi yang sudah menjadi tempat favoritnya jika makan dirumah.
"Morning Gita!" sapa Sisca diikuti oleh cenggirannya dan berlanjut mengigit roti dengan selai strawberry diatasnya.
"Morning phi" Jawab Sisca.
"Gita, hari ini pulang jam berapa?" Tanya Zaid, tapi mata dan tangannya sibuk mengoleskan selai pada rotinya.
Gita juga melakukan hal yang sama, bedanya dia memakai selai yang berbeda dengan papahnya itu, "Mungkin sore, mungkin juga malem, gak mungkin siang" Jawab Gita dengan santainya dan itu membuat Sisca yang mendengarnya sedikit tersedak.
"Kenapa phi?" Tanya Gita.
Sisca menggelengkan kepalanya, dia meraih susu yang sudah disiapkan oleh Dahayu untuknya.
"Phi Sisca semalem tidur disini kah?" Tanya Gita dan dibalas oleh anggukan kepala Feni yang ada disebelah Sisca, "Pantes aja semalem agak berisik" lanjut Gita.
"Uhhuk..."
Sisca tersedak kembali akibat perkataanya Gita, dia berasa terkena dua perangkap sekaligus. Apalagi sekarang bukan hanya dia saja yang kaget dengan ucapan Gita, Feni juga kaget sampai dia menjatuhkan rotinya sendiri.
Gita menatap heran kedua kakak kelasnya itu, dia bahkan mengangkat satu alisnya bersamaan dengan mengangkat bahunya sendiri.
"Kenapa? Kok kalian kaget sih?" Tanya Dahayu, Sisca dan Feni hanya bisa kompak nyengir saja sambil berusaha tampak normal walaupun Dahayu dan Zaid melihat mereka dengan gelagat aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
Fiksi PenggemarGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...