"Gimana?"
"Apanya yang gimana?"
"Mau gak balikan sama gue?"
"Mau..."
"Anjrit! Lo bener mau?"
"Mau sampek sujud pun gue gak akan terima lo!"
"Za, gue bener masih sayang sama lo, plis.."
"Terus?"
"Gue janji gak akan nyakitin lo lagi, mau ya, Za, balikan?"
"Lo ganggu!"
Tut.
Panggilan Kenzo diputus sepihak. Ia benar-benar muak dengan Kenzo yang notebene mantan kekasihnya waktu SMP itu.
Sementara Kenzo kini menggeram kesal lantaran Raza menolaknya. Tangannya terkepal menandakan bahwa ia sedang menahan emosi saat ini.
"Lo yang buat gue harus melakukan hal nekat, Za!" lirihnya penuh penekanan, lalu senyum licik terbit di bibirnya menandakan ia mempunyai rencana yang kita tidak ketahui apa.
*****
Suara deru motor milik Raza mampu memecah keheningan malam ini. Entahlah ia akan kemana, ia hanya ingin mencari angin karena merasa bosan berdiam diri di kamarnya.
Gadis bermotor sport yang ia modif berwarna abu itu mengendarai motornya dengan kecepatan rata-rata.
Namun, saat ia sedang menikmati angin malam, tiba-tiba motornya ditendang begitu kencang hingga ia oleng ke samping dan berakhir nahas karena tak bisa mengendalikan keseimbangan motornya.Brak.
"Agrh!!!" Raza sedikit menjerit karena telampau terkejut. Sakit sih, tapi rasa terkejutnya lebih besar dari pada rasa sakitnya.
Beruntung kepala Raza menggunakan helm, jadi ia hanya merasa pusing sedikit akibat terbentur helmnya. Ia melepas paksa helmnya, lalu berusaha mendorong motornya yang menimpa kaki kirinya.
Sebuah tangan terulur di depan wajahnya, Raza menatap sejenak tangan itu, lalu beralih menatap orang pemilik tangan itu. Matanya berubah tajam. "Maksud lo apa, hah?!" Hardik Raza yang langsung berdiri tanpa menerima uluran tangan lelaki yang sudah menendang motor Raza.
Kenzo terkekeh. "Gimana, sakit?"
"Lo cari mangsa yang salah," jawab Raza mengejek.
Kenzo bersedekap dada. Ia memasang wajah santai. "Terima gue, atau gue bisa lakuin hal yang lebih dari ini."
"Terserah!"
Raza hendak menunduk mengambil helmnya, ia ingin pergi saja dari pada meladeni Kenzo yang sepertinya sudah gila. Namun, kenzo langsung menarik lengan Raza, tangan satunya meraih tengkuk Raza.
Kenzo menarik paksa tengkuk Raza, ia akan mencium Raza.
Raza berusaha memberontak, tetapi kekuatannya tak sekuat Kenzo.
Ya allah tolonglah hambamu ini, Raza janji deh, gak akan kesiangan kalo sholat subuh.
Bugh.
"Bangsat!" umpat Kenzo karena sesorang menendang tubuhnya ke samping hingga ia terjatuh.
Nah kan doa gue dikabulin, berarti abis ini gue gak boleh sholat subuh jam setengah 7 dong?
Kenzo terkekeh lalu kembali bangkit. Ia menatap remeh seseorang yang telah menendangnya, Alka.
"Mau jadi jagoan lo?!" tanyanya dengan nada songong.
Alka mengangkat satu alisnya.
"Tunggu pembalasan gue," ancamnya karena merasa takut melihat Alka bersama pasukan intinya. Jadilah Kenzo kembali menaiki motornya dan menancap gas sekencang mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZA
Teen Fiction"Nyokap Alka mati gara-gara cowok gue... " "Dan cowok gue mati gara-gara Alka!"