30. Kerja sama

97 15 4
                                    

"Lo ada dendam sama Raza?" tanya Meta pada seorang wanita di hadapannya.

Wanita yang satu sekolah dengannya itu mengerutkan keningnya karena tak mengerti maksud dari Meta. "Gak usah basa-basi, kenapa lo ajak gue ketemuan?"

Meta terkekeh. "Gue denger pembicaraan lo waktu di rooftop sama A__"

"Ya gue punya dendam sama Raza!" wanita itu langsung memotong ucapan Meta.

Meta tersenyum puas mendengar ucapan wanita di hadapannya. "Gimana kalo kita kerja sama?"

"Kerja sama?"

Meta mengangguk. "Gue nggak tau pasti dendam lo ke Raza, tapi yang jelas lo mau hidup bikin Raza hancur, 'kan?"

Wanita itu menatap lekat-lekat Meta yang menebak dengan benar apa yang ingin ia lakukan pada Raza. "Terus?"

"Ya... Lo tau sendiri, gue dari dulu suka sama Alka, dan tiba-tiba Raza datang dengan mudahnya dia dapetin hati Alka, sementara gue..." Meta terkekeh lalu melanjutkan kalimatnya, "intinya gue mau hubungan Alka sama Raza hancur!"

Wanita cantik itu tersenyum tipis. Harapannya membuat Raza hancur semakin besar karena kini ada yang memihaknya. "Sekarang rencana lo apa?" tanyanya to the point.

"Raza hilang, gue punya ide yang bagus!" jawabnya dengan mata yang berbinar. Lalu mulai memberi tahu pada wanita di hadapannya rencana apa yang akan ia lakukan.

"Gue udah suruh temen gue buat ngikutin Alka waktu dia bolos karena mau cari Raza," ujar Meta.

Wanita yang merasa setuju dengan rencana Meta pun hanya tersenyum lebar karena merasa puas. Dendam pun dimulai! Raza, lo harus siap-siap untuk hancur, setelah merebut orang yang gue cinta!

*****

Sesampainya Alka dan Zulva di markas Resistance. Alka segera memberi perintah pada anggotanya untuk mencari Raza.

"Al, duduk dulu!" saran Bagas.

Alka menggeleng. "Sekarang juga cari Raza!" perintahnya tegas lalu ia segera menaiki motornya yang sudah dibawakan oleh Ariel.

"Berpencar!" tegas Alka pada anggotanya yang sudah siap di atas motornya masing-masing.

Alka memacu motornya dengan kecepatan rata-rata agar ia bisa meneliti setiap tempat yang ia lewati apakah ada Raza atau tidak.

Saat langit sudah mulai gelap, Alka memberhentikan motornya di tepi jembatan karena ponselnya bergetar. Ia menatap sejenak nama yang terpampang di layar ponselnya. Zulva.

"Al, lo di mana?"

"Di jembatan."

"Lo nggak mau istirahat dulu, atau sholat? Udah maghrib ini."

"Iya ini gue otw cari masjid."

"Cari makan sekalian, Al."

"Gue nggak lapar!"

"Oke, terserah lo!"

Tut.

Alka langsung mematikan teleponnya, dan kembali menghidupkan mesin motornya. Sesuatu yang berada di bawahnya membuat Alka mengurungkan niatnya untuk pergi. Ia turun dari motor, dan meraih barang yang tergeletak di tepi jembatan.

Alka tampak mengenali siapa pemilik barang ini. Ia menemukan sebuah ponsel yang sangat familiar di matanya. Merasa penasaran, ia pun mencoba menghidupkan ponsel di genggamannya. Ternyata ponsel ini masih hidup.

Betapa terkejutnya Alka saat melihat lockscreen ponsel itu. Terpampang jelas gambar dirinya dan Raza waktu pertama jadian. Benar sekali, ini adalah ponsel milik Raza.

Alka mengedarkan pandangannya. "RAZA! ZA, LO DI MANA?" teriak Alka membuat beberapa pengendara menatapnya dengan tatapan aneh. Dan Alka tak memperdulikan itu.

Alka memasukkan ponsel Raza ke dalam saku celana abu-abunya. Lalu kembali menaiki motornya dan mencari masjid terdekat. Ia akan melaksanakan sholat maghrib terlebih dahulu. Bagaimanapun sholat itu lebih utama dari segalanya.

*****

Setelah melaksanakan ibadah sholat maghrib, Alka memutuskan untuk beristirahat sejenak di kursi taman yang berada di samping masjid.

Ponselnya berdenting menandakan ada notifikasi masuk. Ia segera membukanya, ternyata pesan dari Abim.

Abim
Berita kecelakaan semalam ternyata Marvel! Sekarang dia koma.

Alka kembali dikejutkan oleh kabar yang baru saja ia ketahui. Berita kecelakaan semalam terjadi pada pukul 03.00 WIB, dan korban tersebut adalah Marvel. Lantas, mengapa Marvel keluar rumah pukul 03.00 WIB? Bagaimanapun rasa khawatir masih ada dalam diri Alka walaupun mereka sudah lama bermusuhan.

Alka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan mencari Raza, tapi sebelum itu ia ingin ke rumah Marvel terlebih dahulu. Ia akan bertanya pada satpam rumah Marvel, di rumah sakit mana Marvel dirawat.

*****

ALZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang