Sepanjang perjalanan, Putri terus menggerutu tidak jelas. Pasalnya ia baru saja pergi ke rumah Raza, tetapi pak Supri-satpam-rumah Raza bilang kalau Raza sedang keluar setelah mendapat paket tanpa nama pengirim. Dan itu membuat Putri menjadi khawatir.
Putri memutuskan untuk mampir di kedai ice cream sejenak guna mendinginkan pikirannya.
Hampir tiga puluh menit Putri mendiami kedai ice cream ini. Seakan lupa tujuan utamanya yang mencari Raza karena ia terus-menerus menambah porsi ice creamnya.
Sudah hampir menghabiskan 10 cup ice cream vanila dengan berbagai toping, tiba-tiba ia kembali teringat dengan Raza. Gadis itu menepuk jidatnya. "Astaghfirullah, Raza!" pekiknya lalu beranjak membayar total harga ice creamnya dan berlalu pergi kembali ke rumah Raza.
Rasa khawatir kembali menyerangnya, saat pak Supri mengatakan bahwa Raza belum juga pulang.
Putri memutuskan untuk mencari Raza, di tengah perjalanan ia menelepon Raza yang langsung diangkat.
"Za, lo di mana? Ini udah larut, kenapa lo belum pulang? Gue khawatir, apalagi lo pergi sendiri." cerocos Putri saking khawatirnya sebelum telepon di sebrangnya mengeluarkan suara.
"Raza pergi belum pulang?"
Putri terkejut mendengar suara di sebrang teleponnya. Bukan suara Raza.
"Siapa ini woy, wah jangan-jangan hp Raza lo colong ya?!"
"Gue Alka, hp Raza ada di gue. Jelasin kemana Raza?"
"Al, gue nggak tau, gue udah dua kali ke rumah Raza, tapi dia belum pulang, gue takut Raza kenapa-kenapa, plis bantu gue cari Raza."
"Lo udah cek rumah sakit?"
"Belum, gue baru keliling sekitar."
"Gue cek ke sana."
Panggilan berakhir, dan Putri memutuskan untuk pergi ke markas Warior. Siapa tahu Raza ada di sana.
*****
Panggilan dari Putri membuat Alka sangat khawatir. Secepat mungkin ia mengendarai motornya agar segera sampai di rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit. Alka segera menyusuri lorong menuju kamar rawat milik Lyo.
"Om, tante." Alka menyalimi keduanya lalu mengedarkan pandangnya mencari Raza. Ternyata tidak ada.
"Ada apa, Al, malam-malam ke sini?" tanya Mila pada Alka.
"Maaf om, tante, kalo saya mengganggu, apa Raza tadi ke sini?" tanya Alka sopan.
"Sore sepulang sekolah dia ke sini, kalo malam ini nggak, mungkin besok. Ada apa emangnya, Al?" jawab Caisar.
"Nggak papa, Om, maaf mengganggu."
"Kamu nggak lagi nyembunyiin sesuatu, kan?" tanya Caisar menelisik.
Alka menggeleng seraya tersenyum. "Nggak om, saya kira Raza di sini, dan saya mau nganterin Raza pulang."
"Perhatian banget kamu, Raza di rumah kok, besok aja kalo mau ketemu Razanya, kamu pulang istirahat udah malam." kata Mila.
Alka mengangguk lalu berpamitan untuk pulang.
Alka menatap handphone Raza yang berdering, segera ia mengangkatnya.
"Gimana, Raza ada?"
"Nggak ada, kata bonyoknya malam ini Raza nggak ke rumah sakit."
"Gue udah cek markas, tempat yang biasa dia datengan juga nggak ada."
"Cari terus sampe ketemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZA
Teen Fiction"Nyokap Alka mati gara-gara cowok gue... " "Dan cowok gue mati gara-gara Alka!"