11. Raza diculik

177 58 126
                                    

"ALKA!"

Teriakan maut itu membuat seluruh siswa-siswi yang berada di lapangan langsung mengalihkan perhatiannya pada Raza.

Alka memejamkan matanya sejenak guna menahan emosi dan malu. Sepertinya mulai detik ini, ia harus menguatkan mental. Orang yang mengejar-ngejarnya bertambah satu lagi, dan mungkin saja yang satu ini lebih dari satunya yang lain.

"Bos, dipanggil tuh," ucap Bagas memberi tahu.

Alka tak menghiraukan ucapan Bagas, ia memilih kembali melangkahkan kakinya dan mengabaikan teriakan dari cewek yang tengah berlari berusaha mengejarnya itu.

"ALKA TUNGGUIN!!!" lagi-lagi Raza berteriak menggunakan kekuatan dalam, hingga tenggorokannya terasa sakit. Ia pun sembari berlari tentunya.

Seluruh mata menatap Raza dengan berbeda-beda, ada yang suka dan ada yang sebaliknya.

"Dia ngapain sih?!"

"Urat malunya putus, kali."

"Gue rasa Alka cocok sama Raza."

"Mending sama Raza dari pada sama Meta."

"Cantik Meta kan, ya?"

"Cantik Raza, bego!"

"Kita lihat aja, siapa yang berhasil dapetin hati Alka."

Begitulah cibir mereka yang dapat didengar oleh telinga Raza, dan Raza tak peduli akan cibiran itu.

Raza berhasil menghampiri Alka, ia hendak menggandeng tangan Alka namun tiba-tiba Meta datang mendorong tubuh Raza dengan kuat hingga membuat Raza hampir tersungkur jika Alka tak menarik tas sekolahnya.

Tinggal berapa jengkal lagi Raza mencium dinginnya lantai koridor. Dalam hati ia sangat bersyukur dengan posisinya yang menggantung seperti ini, ya walaupun keteknya terasa sakit karna tertekan oleh tali tasnya yang ditarik Alka.

Lalu Alka menarik tas Raza dengan santai, namun terasa kencang bagi Raza. Hingga tubuh belakang Raza menghantam tubuh depan Alka. Adegan ini seperti Han Seo-jun dan Lim Ju-kyung saja.

Ini intim banget nggak sih?! Batin Raza merasa tak nyaman.

Dengan cekatan Raza menjauhkan tubuhnya dari Alka.

"Bisa nggak, lo jangan gegabah!" hardik Alka pada Meta.

Meta memanyunkan bibirnya sok imut, "tapi dia tadi mau pegang tangan kamu."

"Urusan lo apa?!" nada Alka tak bisa santai.

"Kan aku calon pacar kamu," jawab Meta manja lalu hendak meraih tangan Alka untuk ia genggam.

Alka langsung menjauhkan tangannya dan beralih meraih tangan Raza untuk ia genggam. Setelahnya ia kembali melangkah dengan menggandeng tangan Raza. Entahlah mengapa ia melakukan ini, tapi yang ada difikirannya untuk menghindari Meta adalah menggenggam tangan Raza.

"Sama gue aja mau?" tanya Abim menggoda.

Meta menatap nyalang lelaki playboy itu, "n-a-j-i-s!"

"Dih! Lo juga najis bagi Alka," celetuk Abim sedikit menohok perasaan Meta, membuat Meta menggeram tertahan.

Mereka pun mulai melangkah meninggalkan Meta dan menyusul Alka.

"Raza sialan!" rutuk Meta penuh penekanan.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang