"Bang, gue udah jadian sama Alka," ujar Raza memberi tahu pada Lyo.
Lyo menatap Raza tak percaya lalu tertawa puas. "Lo serius, Za?"
Raza mengangguk.
"Bagus-bagus! Buat dia nggak bisa kehilangan lo, tapi inget! Lo nggak boleh terjebak dalam permainan lo sendiri!" cetus Lyo memberi peringatan.
"Tapi, Bang__"
"Udah lah! Gue percaya sama lo!" Lyo memotong ucapan Raza lalu menepuk-nepuk lembut pucuk kepala sang Adik.
Raza menghela napas pasrah. Bagaiman caranya untuk menjelaskan pada Lyo bahwa ia sudah tidak lagi menjalankan misi balas dendam mereka. Bagaimana cara menjelaskan bahwa ia benar-benar mencintai Alka.
"Dari kapan lo jadian?" tanya Lyo.
"Sebenarnya udah ada sebulan sih," jawab Raza sedikit ragu.
Lyo mengangguk mengerti. "Tapi, lo nggak suka 'kan sama Alka?" tanya Lyo memastikan.
Raza hanya tersenyum kecut. Dan Lyo tersenyum puas. "Adik pintar!"
"Untuk merayakan hari jadian lo! Sekarang kita ke cafe, gue traktir!" ajak Lyo bersemangat. Lalu merangkul pundak Raza.
"Mah, Pah. Lyo sama Raza mau jalan-jalan dulu." pamit Lyo pada kedua orang tuanya yang tengah bersantay sembari menonton televisi.
"Tumben. Ya udah hati-hati di jalan, jangan ngebut-ngebut, Abang!" peringat Milla pada Lyo.
"Lyo pakek mobil kok, Mah," balas Lyo.
"Mobilnya siapa?" tanya Caisar.
Lyo nyengir kuda. "Hehe... Minjem mobilnya, Pah."
Caisar menggelengkan kepalanya heran lalu memberikan kontak mobil pada Lyo.
"Makacih Papah..."
"Hm."
*****
AlkAYANK
Cepet siap-siap!Ngapain?
Gue mau ajak lo jalan-jalan,
Kan ini malam mingguJalan-jalan kemana, Al?
Rahasia. Ini gue udah otw
rumah loHah? Tapi gue gk dirumah
Dimana? Sama siapa?
Dicafe. Sendirian kok
Oke.
Alis Raza bertaut saat Alka tiba-tiba offline. Rasa panik langsung menyerangnya. Ia takut kalau tiba-tiba Alka datang dan mengetahui bahwa ia dan Marvelyo adalah saudara kandung.
"Bang..." panggil Raza dengan raut wajah yang terlihat panik.
"Kenapa lo?" tanya Lyo bingung.
"Kalo Alka ke sini gimana?" Raza balik bertanya dengan rasa yang tak tenang.
"Ya... Nggak papa lah!"
"Tapi, Bang..." Raza benar-benar panik sekarang. Ia hendak beranjak untuk bersembunyi di toilet. Namun, Lyo malah menahan tangannya.
"Ini saatnya, Za." kata Lyo dengan senyum miringnya. Lalu menarik Raza untuk kembali duduk di sampingnya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZA
Novela Juvenil"Nyokap Alka mati gara-gara cowok gue... " "Dan cowok gue mati gara-gara Alka!"