bab 28.

785 133 49
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arjuna menggeleng sangat cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arjuna menggeleng sangat cepat. "Tentu saja tidak. Aku hanya menginginkan bibir ini yang  menciumiku. Ayo Om, cium aku sekarang...." ucap Arjuna tiba-tiba dengan bibir yang ia sodorkan di depan bibir laki-laki yang membawanya.

Tentu saja laki-laki tadi seketika menjauhkan wajah Arjuna yang menyosor wajahnya.

"Aaa... Om. Jangan menghindar. Ayo cium aku. Plisss...." ucap Arjuna dengan bibir monyong.

"Kan, kau sedang mabuk. Sadarlah," ucap laki-laki tersebut memindahkan tubuh Arjuna yang sejak tadi duduk diatasnya.

"Aku tidak mabuk!" Arjuna menahan dirinya agar tetap di sana. Ia semakin menyodorkan bibirnya meminta laki-laki yang membawanya untuk berciuman. Semakin dekat wajahnya dengan bibir laki-laki tersebut semakin juga membuat sesuatu ingin naik ke tenggorokannya. Arjuna sudah tidak tahan lagi dengan perut yang penuh alkohol sehingga ia langsung saja muntah di depan wajah laki-laki yang ia ingin cium.

Huwaek....

Rasa panas dan basah seketika menyebar di depan wajah laki-laki tersebut sehingga ia langsung reflek mendorong tubuh Arjuna ke kasur. Pria yang sedang muntah itu melanjutkan muntahnya di atas lantai.

Setelah perutnya sedikit lega. Arjuna mengelap mulutnya. Ia menoleh pada laki-laki yang sibuk dengan muntah Arjuna di depan wajahnya sehingga Arjuna menunjuk teler. Mabuk masih menguasainya.

"Om, ada apa dengan wajahmu. Ih sangat berlendir. Ckckck...." ucap Arjuna sambil tertawa.

"Apa kau bocah lima tahun. Ingusmu sampai berleber hihihi..." ucap Arjuna masih mengomentari laki-laki yang memandanginya dengan raut yang tak bisa diartikan lagi. Bukankah ini karena pria mabuk yang teler tersebut?

"Kenapa Om melihat ku? Ah .. aku tau. Om butuh bantuan untuk membersikan semua ingus itu?" Arjuna tiba-tiba bangkit. Ia langsung saja menarik laki-laki ini.

"Ke mana?" ucap laki-laki itu bingung ke mana Arjuna akan membawanya.

"Aku akan membersihkan wajahmu seperti Ibuk dulu." Arjuna ternyata membawanya ke toilet. Mereka di depan wastafel.

Mas SuryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang