Malam-malam....
Jangan lupa sebelum baca Vote dan Komentar nya🤗
Saat semua keluarga Surya tengah menunggu Nenek di rumah sakit, Papa Surya sadar jika Kandita sudah tak di sana.
Mereka mencari Kandita di semua tempat tapi Kandita tak berada di manapun. Bahkan ponselnya juga tak bisa di hubungi.
Surya menghubungi keluarga Kandita. Namun Kandita belum tiba di rumah.
"Kamu ke mana lagi sih?" gumam Surya dengan resah.
Sedangkan di sisi lain, Kandita tengah ikut dengan Nenek Tami yang baru saja ia kenal. Ia merasa tak tau harus ke mana sehingga saat Nenek Tami menawarkan ajakan Kandita hanya menerimanya saja.
Mereka berada di sebuah optik.
"Yang bagus yang mana ya, Arjuna?" tanya Nenek Tami pada Kandita tentang sebuah kacamata.
"Sepertinya yang ini lebih cocok, Nek," ucap Kandita, bahkan bersamaan dengan Loli. Mereka memilih kacamata yang sama untuk Nenek.
"Wah, apa kalian janjian?" ucap Nenek sehingga keduanya terlihat malu-malu sekarang dengan kebetulan tadi.
Setelah mereka mendapatkan kacamata, mereka melewati praktik gigi dan Kandita teringat jika sudah menghilangkan gigi palsu Nenek.
"Ada apa, Arjuna?" tanya Loli melihat Kandita serius memperhatikan tempat parktik gigi.
"Tidak apa, eum, maaf ya aku merepotkan kalian," ucap Kandita.
"Kau sama sekali tak merepotkan, kok. Malah aku senang, kau mau menemani Nenekku. Padahal kita baru saja ketemu."
Keduanya seperti menemukan kecocokan sehingga Kandita sedikit melupakan kesedihannya.
"Tidak apa Nek, aku naik taksi saja," ucap Kandita ketika Loli berniat mengantarkan Kandita pulang saat setelah makan malam. Tadipun Kandita menolaknya merasa tak enak. Tapi Nenek memaksa Kandita untuk ikut.
"Tak apa, Nenek sudah jauh membawamu. Setidaknya kami harus mengantarkan mu, Arjuna."
"Benar, Arjuna. Ijinkan aku mengantarkan mu pulang," tawar gadis yang sangat cantik tersebut.
Akhirnya Kandita menerima tawaran tersebut. Sepanjang jalan mereka bercerita panjang lebar sehingga mereka sedikit saling mengenal.
"Tak apa Arjuna. Mungkin kau belum di takdirkan bekerja, jika kau dapat rezeki pasti kau akan mendapatkan pekerjaan tersebut," ucap Loli menyemangati Kandita. Tadi Kandita bercerita, setelah tamat kuliah ia tak memiliki pekerjaan karena tak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya.
"Hm, atau gini saja. Bagaimana kau lanjut S2 saja. Kalau udah S2 kan peluang kerja semakin terbuka," saran Loli.
"Kuliah lagi? Hm sebenarnya aku agak bodoh di akademik. Memikirkan belajar lagi sudah membuat kepalaku meledak."