bab 5

1K 142 30
                                    

Hallo, ketemu lagi...

Vote komen dulu ya sebelum baca😍🥰

Arjuna diperlihatkan berbagai macam gaun pengantin yang cantik. Semuanya terlihat bagus membuat Arjuna bingung dalam memilihnya.

"Yang ini karya dari Ifan, lebih menonjolkan tulang belakang. Pasti sangat indah untukmu No-Tu-an," ucap pelayanan cukup bingung memanggil Arjuna, "Punggung mu sangat menawan soalnya. Bagaimana Tuan?" tanya pelayanan tersebut pada Surya  Arjuna sejak tadi terlihat banyak melamun.

"Saya tidak suka yang itu, bisa tunjukkan yang lain?" Ini kesekian kalinya Surya menolak rancangan ternama. Padahal jika di lihat gaun-gaun yang di tunjukkan sudah sangat model yang terbaik. Bahkan Arjuna menyukai keseluruhannya.

"Maaf Tuan, apa bisa Tuan beri sepsifik gaun seperti apa yang Tuan inginkan?" frustasi pelayanan karena Surya selalu menolak.

"Cari yang bagus dan elegan. Pokoknya buat calon istri saya menjadi yang paling cantik di dunia ini," ucap Surya mampu membuat Arjuna bersemu. Namun dia tetap keras kepala untuk memperlihatkan wajah tak sukanya pada Surya.

Kali ini Arjuna sedang patuh memakai gaun yang sangat indah. Bahkan dia sendiri begitu terkejut ketika dipasangkan di tubuhnya.

Untain permata seperti dihias di seluruh bagian yang menonjol di gaun tersebut sehingga gaunnya benar-benar mewah dan elegan.

"Ini yang terbaik yang kami punya Tuan. Kau sangat cantik," ucap pelayan yang membantu memakai gaun ini kepada Arjuna.

"Bagaimana aku bisa cantik, aku hanya laki-laki yang tak jelas wujudnya!" melas Arjuna.

"Kenapa harus gaun sih!" teriaknya mampu membuat pelayan sedikit terkejut.

Tirai yang menutupi kamar ganti dibukan untuk ditunjukan pada Surya.

Surya sempat terdiam, bagaimana indahnya seorang Arjuna di depannya. Namun seketika perhatiannya teralih dengan belahan dada gaun itu terlalu turun.

"Bisa tunjukkan yang lain? Itu terlihat norak!" tolak Surya membuat Arjuna semakin kesal. Ini sudah gaun ke-enam yang ia pakai lepas.

"Aku muak! Aku mau pulang saja!" rajuk Arjuna meninggalkan butik.

Surya mengejarnya.

Sesampai di rumah, Arjuna langsung turun dan masuk ke rumah dengan langkah yang kesal.

"Loh, loh, ada apa toh Nak Surya?" tanya Soraya bingung melihat Arjuna. "Kok kalian sudah pulang? Bukannya lagi cari baju pengantin?"

"Belom dapat Bu, mungkin besok nyari lagi."

"Gimana mau dapat! Orang di bilang no terus! Udah ah, aku gak mau lagi!" potong Arjuna sebelum ia sepenuhnya masuk ke dalam kamar.

"Kenapa toh Nak Surya?"

"Tidak apa Bu, tadi Surya tak suka saja, baju di butik itu terlalu terbuka semua. Saya tidak mau terlalu memamerkan tubuh calon istri saya."

Deg...

'Jadi itu alasannya?'

Arjuna mendengarkan obrolan Surya dengan Soraya barusan. Ia tersenyum, ternyata pria yang akan menikah dengannya adalah pria yang tak ingin mengumbar pasangannya. Jelas dia adalah pria baik-baik.

'Tapi kenapa dia berani mencium gue? Sialan, apa dia cuma ingin menikmati tubuh gue sendiri? Ih, dasar O-om mesum!'

"Kan, maaf." Surya tiba-tiba masuk ke kamar Arjuna membuatnya terkejut parah.

"Ngapain lo masuk ke kamar gue?"

"Kenapa? Ibuk aja nge bolehin. Saya ke sini mau pamit saja sama calon istri saya. Gak boleh ya?"

Mas SuryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang