bab 29

778 121 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12 jam sebelum Arjuna mabuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


12 jam sebelum Arjuna mabuk.

Penyambutan jamuan makan malam yang diadakan keluarga Loli sangat disambut baik oleh seluruh tamu yang hadir. Ini sangat mewah, bahkan banyak pujian yang terlontar pada perusahaan yang mengatur acara. Perusahaan ayahnya Loli yang menjadi bintang utama hari ini.

Disaat semua orang tengah memuji Arjuna nampak malas-malasan saja di sudut meja. Sejak tadi ia hanya fokus pada seseorang. Yang ia lihat hanya Surya saja bersama Mia. Wanita cantik yang tak beranjak pergi dari samping laki-laki gagah itu.

Ketika ia begitu fokus pada Surya, Arjuna tak sadar jika Loli sudah menghampirinya dengan wajah mengejek.

"Apa kau begitu sombong sekarang, Arjuna?" ucap Loli membuat Arjuna menoleh.

Arjuna hanya memutar bola matanya malas, "Aku tidak ingin cari ribut denganmu. Semua urusan kita sudah selesai," ucap Arjuna memilih pergi saja dari pada meladeni mulut tajam Loli. Ia juga tak tahan jika masih di sana. Dari jauh ia melihat Surya dan Mia berbisik seakan mengatakan kalau kami sedang mesra-mesraan.

"Siapa bilang urusan kita sudah selesai? Belum Arjuna. Kau akan mendapatkan kejutan yang bagus malam ini. Sekarang kau boleh menikmati kesombonganmu itu," gumam Loli berbalik arah. Di belakangnya sudah ada Alex yang menunggunya.

"Siapa yang kau temui, sayang?" ucap Alex menjulurkan tangannya pada Loli.

"Bukan siapa-siapa. Hanya batu yang tidak penting," ucap Loli dengan seringai tipis.

"Ayo kita pergi. Pamerannya akan segera dimulai," ajak Alex membawa wanita cantik di sampingnya untuk ke kv 9acara pameran demo perusahaan tamu yang hadir.

"Tentu saja. Pameran adalah pertunjukan yang pas untuk mempermalukannya?" Loli dengan senyum angkuhnya.

Pameran resmi dibuka oleh ayahnya sendiri. Ia mengambil tangan putrinya untuk diperkenalkan secara resmi pada kolega. Ketika Loli dengan bangga naik ke pentas. Ia dapat mendengar banyak orang yang tengah berbisik. Sehingga ia bisa menduga dengan mudah kalau wartawan bayaran Nenek Tami sudah bekerja.

Mas SuryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang