Denting kemenangan dapat dirasakan Loli. Hidupnya yang hancur karena seorang laki-laki terbalaskan dengan mudah. Ia tak peduli lagi dengan dirinya. Yang ia inginkan saat ini melihat Arjuna terjun bebas meskipun sebenarnya komentar buruk juga banyak datang kepadanya.Ayahnya tengah pusing sekarang. Sahamnya terus turun sejak semalam.
"Ayah tenang saja. Selama laki-laki jadi-jadian itu menderita. Aku berjanji, aku akan mengembalikan posisi keluarga kita," ucap Loli percaya diri sehingga Ayahnya bangkit dan berjalan kepadanya.
Loli masih bisa tersenyum namun senyum itu seketika luntur saat sebuah tamparan datang pada pipinya.
"Mengembalikan katamu? Dari awal kau tidak bisa melakukan apapun, Loli!"
"Ayah?" ucap Loli dengan kaget. Ia memegangi pipinya yang panas.
"Apa kau tidak mempercayai ku?" ucap Loli menatap ayahnya yang kecewa.
"Bagaimana bisa aku percaya jika kau selalu membuat masalah! Kau merubah dirimu seperti wanita saja sudah sebuah kesalahan. Apalagi kau mendatangkan batu yang tak berguna itu. Semua yang sudah kau lakukan sangat merugikan Ayah, Loli!"
"Kesalahanku Ayah bilang? Ayah lupa, sedikitpun Ayah tidak pernah melihatku dengan benar. Ayah sangat membenciku saat lahir karena perbedaan ini. Bahkan Ayah tak pernah menganggap aku ada! Apa salah saat aku hanya ingin membuat sempurna agar kau bangga dan mau melihatku dengan benar, Ayah!"
"Bangga? Bagaimana bisa aku bangga pada seorang monster sepertimu, Loli!"
Loli nampak tertawa kecil. "Monster? Benar, aku monster. Tapi aku masih anak Ayah!"
***
Pemberitaan yang terjadi cukup membuat perusahaan Sweet Yes jatuh. Arjuna meratapi dirinya. Semuanya adalah kesalahannya. Andai saja ia tak mabuk malam itu. Andai saja ia bisa menahan dirinya dan yang lebih penting andai saja ia tak datang pada Nenek Nora . Mungkin ia tak akan menyakiti orang lebih banyak dengan melibatkan perusahaan Nenek Nora karena permasalahan dirinya sendiri