Ayo komen dan vote nya!
Stefan
Saat Sabrina berada di sisi jurang aku sangatlah panik. Saat dia akan terjatuh refleks aku memegang tangannya erat, namun tubuhku tidak mampu menyeimbangkan segalanya sehingga saat aku mengangkat Sabrina tubuhku justru terjatuh ke jurang. Entahlah.. aku hanya berharap Sabrina baik-baik saja meski aku harus mati aku rela...
Aku tidak tahu sekarang berada di mana.. hanya saja semua orang menggunakan baju serba putih dan wajah mereka semua berseri. Saat tengah berjalan-jalan aku bertemu dengan tante Raisa dan Om Darmawan, bagaimana bisa aku bertemu mereka padahal mereka sudah meninggal? Mungkinkah aku?....
"Stefan.. lama tak jumpa" ucap Tante Raisa ramah.
"Bagaimana aku bisa bertemu tante?" Tanyaku penasaran.
"Karena saat ini kamu sebentar lagi akan meninggal Stefan... sayang sekali kamu tidak bisa menjaga Sabrina... tante sangat kecewa"
Ucapan tante Raisa membuatku kaget... bagaimana bisa aku meninggalkan Sabrina padahal aku berjanji akan selalu menjaganya. Tidak.. tidak.. ini tidak boleh terjadi aku harus kembali bersama Sabrina tapi aku sendiri tidak tahu caranya. Pasti Sabrina saat ini sedang bersedih dan menangis.
"Bagaimana caranya agar aku kembali ke dunia?"
"Tanyakan pada hatimu sendiri Stefan.. apa yang bisa membawamu kembali kesana" balas Om Darmawan sambil tersenyum.
Aku tidak tahu bagaimana caranya.. dan hanya memikirkan Sabrina. Saat perjalananku sudah semakin jauh tiba-tiba aku terbawa oleh sesuatu hingga akhirnya aku membuka mata dengan perlahan dan kembali ke dunia.
Saat sadar ternyata ada Sabrina yang tidur dalam posisi duduk dan kepalanya berada di sisi ranjang rumah sakit. Sabrina tampak sedih dan sisa-sisa air mata tampak terlihat di pipinya. Aku pun mengusap pipinya lembut namun tampaknya usapanku menyadarkan dirinya..
"Stefan... kamu udah sadar?" Tanyanya kaget.
"Aku kembali untuk kamu Sabrina.. saat kamu sudah kudapatkan aku gak akan pernah melepasmu lagi" balasku sambil memegang tangannya.
Seketika itu juga Sabrina memelukku sambil menangis tersedu-sedu. Aku balas dengan mengusap kepalanya.. maaf Sabrina kamu harus menunggu lebih lama agar aku sadar. Ketahuilah kamu merupakan alasan terbesarku untuk kembali kesini ucapku dalam hati!
............................
Esoknya dokter memeriksa dan menyatakan aku baik-baik saja. Bahkan menurutnya ini adalah sebuah keajaiban yang tidak bisa didapat oleh semua orang. Bagaimana bisa aku yang jatuh dari jurang bisa selamat dan kini kembali sadar.
Saat ini aku sudah dipindahkan ke ruang perawatan dan dokter menyatakan kondisiku telah stabil. Tentu saja Sabrina sangat senang mendengar berita bagus ini. Sabrina selalu saja berada di sisiku bahkan dia bolos sekolah karena tidak mau jauh dariku. Memang nakal sekali istri kecilku ini!
"Sabrina.. kamu besok gak boleh bolos lagi sekolah" ucapku sambil menggengam tangannya
"Tapi aku masih mau disini temenin kamu Stefan" balasnya sambil menggembungkan pipinya imut.
"I am okay honey... kamu harus fokus sekolah ya dan sebentar lagi aku pun akan kembali mengajar" ucapku meyakinkannya.
Ngomong-ngomong soal pekerjaan untungnya pak kepala sekolah mengatakan kepada guru lainnya bahwa aku sedang ada urusan yang terdesak dan tidak bisa bekerja dulu. Namun sekarang aku sudah sadar sehingga dipastikan minggu depan aku mulai bekerja lagi dan kebetulan sedang momen ujian.
![](https://img.wattpad.com/cover/352020226-288-k589865.jpg)