ASSALAMUALAIKUM WARRAHAMATULLAHI WABARAKATUH
Heloo every one!
Balik lagi sama akuh di cerita yang ke - sekian kalinya (Udah berapa kali aku selingkuh naskah ya?:)
Intinya kali ini, aku mau nyapa kalian dengan cerita baru aku. Cerita kali ini ya, masih genre romansa-religi. InsyaaAllah, ada pelajarannya juga. So, petik yang banyak banyak.
Aku welcome soal krisar yang membangun!
Ayok, bantu ramaikan pren.
HAPPY READING
"Dimatikan atau enggak?"
Alila yang bingung hanya menggeleng pelan, meski sudah terbiasa tidur dalam kondisi ruangan yang gelap, tetapi malam ini Alila merasa tidak nyaman dan harus mewaspadai laki-laki yang sayangnya telah sah menjadi suaminya itu.
"Oke, sekarang buka kerudungmu!"
Jantung Alila berdetak cepat, terkejut mendengar penuturan Izzam. Apa maksudnya? Alila tidak pernah melepas kerudung di hadapan laki-laki lain meskipun Izzam yang berstatuskan suaminya sekarang meminta, Alila merasa belum sepenuhnya siap.
"A-apa maksudmu?" Alila rasanya ingin menangis. Seandainya ruangan itu terang, Izzam pasti akan menyadari perubahan ekspresinya.
"Aku menyuruhmu buka kerudung," perjelas Izzam.
Napas Alila tercekat, sulit mendefinisikan perasaan yang mendominasi. Takut jika Izzam akan berbuat macam-macam kepadanya.
"Jangan seperti ini, aku masih mau kuliah," tutur Alila terus terang, mendadak gugup di tempat.
Mau bagaimana pun juga, Alila bukanlah orang yang begitu paham akan arti sebuah pernikahan, terlebih tentang hak dan kewajibannya. Namun, bukan berarti tidak mengerti akan 'hubungan' dalam konteks biologis yang sudah dipelajari sejak SMP sampai MA. Hanya saja perihal itu Alila belum siap, pernikahan ini terjadi pun dilandasi kesepakatan dengan bunda agar diizinkan kuliah.
______________Next Part👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Munazarah
SpiritualTentang Alila, si gadis manis penuh ambisi, yang memiliki keunggulan mematahkan statement lawan di segala ajang debat dan diskusi, banyak mendapat pujian juga apresiasi. Namun, kalah ketika lawannya ibu sendiri. Disebut bukti cinta, sebuah option ya...