_____________________________
Happy Reading
_____________________________"The rich darkness blocks your view so that you can't see him."
Mendorong bahu Greg dengan kesal, Dreviar berjalan menuju Gressia yang terduduk di sofa. Ekspresi gadis itu masih bingung saat Dreviar menangkup kedua pipinya."Gressia... pulanglah. Matahari akan segera terbit. Kau libur kerja kan? Jaga pola makan dan tidurmu ya. Jangan berlebihan mengonsumsi makanan dan minuman manis, hindari junk food, dan ingatlah untuk selalu berpikiran positif."
Gressia yang kaget akibat interaksi keduanya, terpaku di tempat dengan pandangan yang tak lepas dari Greg. Dreviar memperhatikan hal itu dengan sebal.
"Sia, aku yang berbicara padamu. Bukan dia. Seharusnya kau menatapku."
Gadis itu langsung mengalihkan perhatian. Keduanya lalu bertukar pandang. Gressia mengangguk pelan dan Dreviar menurunkan tangannya. Dari sudut matanya, ia melirik tajam ke arah adiknya yang tengah menonton mereka berdua sambil terkekeh.
"Aku pulang," mengambil mantelnya dari loker, Gressia tersenyum kecil. "Sampai jumpa, Drev."
Dreviar memamerkan lesung pipinya lalu melambai. Gressia mengangguk dan berlalu dari sana.
Sedetik setelah Gressia menutup pintu private room itu, senyum Dreviar luntur. Lelaki itu memandang Greg dengan kemarahan yang kentara.
"Jangan mengacaukan hidupku lagi."
Greg, lelaki berambut gondrong yang sedang bersandar di dinding itu melipat tangan di depan dada sembari terkekeh. "Hei, Kak. Jangan playing victim."
"Kembali saja ke studio tatomu itu dan hiduplah dengan damai disana tanpaku. Kenapa kau masih saja menemuiku, hah?" Mata Dreviar berubah nyalang. "Urus saja ibu kesayanganmu itu dan jangan pernah mengacaukanku lagi."
"Hah," Greg mendesah sebal. "Kenapa kau bertingkah seolah-olah kami membuangmu? Kau sendiri yang aneh sejak dulu. Pantas saja ibu lebih menyayangiku yang selalu jujur ini dibanding kau yang penuh kepalsu–"
Sebuah gelas kaca terlempar ke arah dinding tepat di samping kepala Greg. Gelas itu hancur berkeping-keping dan belingnya berserakan di lantai. Greg terperangah.
"Kau... melempar–"
"Keluar," tekan Dreviar. Manik hitam lelaki itu menunjukkan sorot yang berbeda. "Aku tidak mau melihatmu. Keluar. Sekarang."
Greg tertawa dengan suara yang agak gemetar. "Kau memang orang gila." Lelaki itu membalikkan badan dan berjalan menuju pintu. Sebelum keluar, dia sempat melempar tatapan meremehkan terhadap Dreviar yang berdiri di tengah ruangan.
"Kuharap kau hidup sendirian selamanya, Kak." Greg memandangi kakaknya dari atas sampai bawah. "Kasihan sekali gadis itu tadi kalau dia masuk ke dalam hidupmu."
----------
2 bulan kemudian
.
"Selamat siang! Saya Gressia Han dari tim konsumsi di Royal Soirees yang mengatur acara pernikahan keluarga Grisville pada tanggal 10 Agustus di Alandara. Kami sangat antusias mengenai kerjasama dengan pihak Anda dan ingin membahas detail lebih lanjut."
Gressia berharap-harap cemas dalam hati. Pasalnya hari ini, setelah dua bulan lebih berada di departemen konsumsi, baru kali inilah ia dipercaya ikut mengeksekusi acara pernikahan. Jadi, ia memutuskan untuk menghubungi vendor yang sudah mereka pilih sejak minggu lalu. Berharap jika vendor kali ini cocok dengan rencana tim mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔
General FictionKompilasi cerita dark romance. "𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐦 𝐰𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐛𝐞𝐜𝐨𝐦𝐞𝐬 𝐨𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧, 𝐰𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐥𝐨𝐯𝐞'𝐬 𝐞𝐦𝐛𝐫𝐚𝐜𝐞 𝐭𝐮𝐫𝐧𝐬 𝐢𝐧𝐭𝐨 𝐚 𝐩𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐯𝐞 𝐠𝐫𝐢𝐩, 𝐞𝐯𝐞𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠...