_____________________________
Happy Reading!
_____________________________"Unable to stop desiring."
😈
Tak ada hal yang paling mengecewakan bagi Kristal selain memeriksa ponsel setelah bangun tidur dan menemukan sebuah fakta pahit bahwa lelaki yang ditaksirnya kini mengencani adiknya.Kristal hampir saja melemparkan ponsel yang digenggamnya jika ia tak ingat bahwa ponsel itu menyimpan banyak kenangan.
"Sialan! Sialan! Kalian berdua sialan!"
Gadis itu bangkit dari ranjang sambil mengamuk. Bantal dan selimut ia tarik hingga berantakan. Vas bunga, peralatan rias, dan bantal sofa juga menjadi korban kemarahan gadis berambut cokelat itu.
Troy mengunggah fotonya dengan Helena di media sosial. Mereka berdua berpose seperti pasangan yang romantis. Ironi sekali karena kemarin malam lelaki itu makan malam dengan Kristal secara romantis.
"Aku tidak terima!" teriaknya. Netra gadis itu membara. "Aku akan menghabisinya. Jika dia tidak bersamaku, maka dia tidak bisa bersama orang lain."
----------
Dalam gelap ruangan kamarnya yang luas, Kristal duduk di bay window. Tubuhnya menempel dengan kaca sementara gorden tipis berwarna putih di kedua sisi itu berterbangan karena jendela lain yang terbuka.
Hari sudah malam. Seharian ini dia tak keluar dari kamarnya. Bahkan untuk makanan pun, dia menyuruh maid untuk mengantarkan.
Manik hijaunya meliar ke luar, tepatnya ke halaman mansion Che. Mata itu menyorot buas, menunggu sosok yang sudah ia targetkan sejak tadi.
Dimana dia?
Kristal mengepalkan tangan erat-erat.
Selang beberapa menit, sebuah mobil convertible berwarna merah memasuki pelataran mansion Che. Dari atas jendela kamarnya, Kristal mengamati kehadiran dua sosok yang ditunggunya dengan sorot keji. Gadis itu buru-buru turun dari jendela dan berlari keluar kamar. Tiap langkah yang ia jejaki meninggalkan aura dingin penuh dendam. Sesaat setelah lift yang ia tumpangi berhenti di lantai dasar, Kristal keluar dengan ekspresi dingin.
Begitu mendekati pintu utama, Helena baru saja ingin melangkah masuk, tapi kedatangan Kristal yang tiba-tiba membuat gadis berambut hitam itu mengikuti gerak-gerik kakaknya. Kristal melangkah kaki melewatinya tanpa menoleh. Dia berjalan lurus ke arah mobil merah milik lelaki yang selama ini disukainya.
"Troy!" jerit Kristal.
Troy yang baru saja membuka pintu mobil, kembali menutupnya dan memfokuskan atensi pada gadis bermanik hijau yang hanya mengenakan gaun tidur tipis itu.
"Kristal? Kenapa kau— ARGH!"
Tanpa aba-aba, ketika Kristal sudah tiba di depan Troy, dia menusuk lelaki itu dengan stik kubaton yang digenggamnya. Kubaton itu mengenai perut Troy, menyebabkan lelaki itu berteriak kesakitan. Belum cukup sampai disitu, mata lelaki itu juga ditusuk dengan membabi-buta.
"Kristal, apa yang kau lakukan?!" Helena berlari menghampiri dua orang yang sedang bergelut itu, tapi Kristal menendang gadis itu bahkan sebelum Helena sempat menyentuhnya. Adiknya itu terjerembap ke pelataran berbahan granit di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔
General FictionKompilasi cerita dark romance. "𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐦 𝐰𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐛𝐞𝐜𝐨𝐦𝐞𝐬 𝐨𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧, 𝐰𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐥𝐨𝐯𝐞'𝐬 𝐞𝐦𝐛𝐫𝐚𝐜𝐞 𝐭𝐮𝐫𝐧𝐬 𝐢𝐧𝐭𝐨 𝐚 𝐩𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐯𝐞 𝐠𝐫𝐢𝐩, 𝐞𝐯𝐞𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠...