An Endless Thirst [3]

866 112 14
                                    

Sebelumnya makasih banget buat yang udah mampir baca cerita ini dan nge-vote. Vote dari kalian ngebuat aku pengen cepetan update :*

  
_____________________________

Happy Reading!
_____________________________

"If you can't avoid it, play it."

° 

"Tidak ada yang salah dengan rumah ini."

Paranormal kenalan Kay datang begitu aku meneleponnya. Dia menjelajahi rumah orang tuaku untuk beberapa menit sebelum memberi pendapat.

"Apa kau pernah melakukan kesalahan?"

Aku menggeleng. "Tidak. Aku tidak melakukan apapun, tapi dia terus datang ke dalam mimpiku belakangan hari ini, bertingkah seolah-olah dia sudah mengenalku dengan baik."

"Kau kenal dengannya?"

"Sama sekali tidak. Aku bahkan tak bisa melihat wajahnya."

"Hm," paranormal itu bertopang dagu. "Aneh sekali. Jika dia manusia dan dia masih hidup, kenapa dia bisa melakukan hal seperti itu?"

"Aku...," Kupandangi ia dengan ragu-ragu, "aku punya kemampuan aneh. Aku selalu bisa mengingat isi mimpiku dan ketika sedang bermimpi, aku bisa sadar."

Paranormal bernama Ricard itu mengerjap. "Kau sadar dalam mimpi?"

Kuanggukkan kepalaku dengan yakin.

Ricard menggeleng. "Sebenarnya ini tidak bagus, Nona Grey. Kau tidak boleh sering melakukan hal itu."

"Aku tidak tahu cara mengontrolnya!" seruku.

"Pada saat apa kau pertama kali bertemu dengannya?" Ricard bertanya lagi.

Ku memutar bola mata malas. "Sudah aku bilang kalau aku bertemu dengannya dalam mimpi beberapa hari yang lalu."

"Kau tidur ketika tubuhmu sangat kelelahan?"

Pertanyaannya membuatku tertegun. Ah.... Kenapa aku tak menyadarinya?

"Iya." Jari-jemariku mendadak dingin. "Aku juga punya kebiasaan buruk. Aku mudah mengantuk dan bisa tidur di mana saja."

"Itu masalahnya!" Ricard berseru dengan nada tinggi.

"Maksudnya?"

Ricard menyilangkan kakinya, lalu menyatukan kedua tangannya di belakang kepala, bersandar. "Dia mengambil alih kontrol dirimu dalam mimpi ketika kau berada di titik lelahmu. Kau menjadi tidak sadar dan kau pada akhirnya juga tak bisa mengontrol mimpimu sendiri."

Hah?

Aku menyibak rambutku frustrasi. "Sir, kenapa itu bisa terjadi?! Maksudku, dari mana dia punya kemampuan seperti itu?"

Dia justru mengedikkan bahu. "Aku tak tahu. Yang pasti, ketika kau tertidur tak sengaja atau karena kelelahan yang amat sangat, dia akan mengambil alih mimpimu, Nona. Itu sebabnya ketika kemarin kau tidur dengan 'rencana' untuk mengonfortasinya, kau jadi punya kendali atas mimpimu."

"Apa..." Ku tatap Richard ragu. "Apa ini bisa dihentikan?"

"Kau bisa menghentikannya kalau kau tidak sadar lagi dalam mimpi atau kau melupakan semua yang pernah kau mimpikan."

"That's so cruel." Ku peluk tubuhku sendiri dengan defensif. "Aku mampu melakukan ini semua karena dulu ibuku juga mampu."

Richard tertawa remeh. "Kau dan lelaki asing itu seharusnya tak pernah bertemu." Dia menunduk, membisikkan sesuatu yang membuat bulu kudukku meremang.

𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang