_____________________________
Happy Reading!
_____________________________•
Satu tahun kemudian...
.
"Dimana Heli?"
Caesar, manajer Helios yang saat itu tengah berbaring di sofa sembari bermain game di ponselnya, mengangkat alis heran begitu melihat Queensha sudah berdiri di ambang pintu rumah Helios.
"Dimana Heli?!" tanya gadis itu tak sabaran. Dia menurunkan masker dan melepas topinya. "Kenapa dia tidak mengangkat teleponku?!"
"Uhm...." Caesar berkedip cepat. "Dia... dia di kamarnya...."
Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, Queensha berjalan cepat ke lantai dua rumah itu dan membuka pintu kamar kekasihnya dengan kasar. Gerakannya itu membangunkan Helios yang sudah lama tertidur di kursi putarnya.
"Heli!"
Sambil mengucek mata, lelaki itu memutar kepala, memandang sayu kehadiran Queensha disana. "Kenapa...."
"Kenapa?!" Queensha melangkah lebar-lebar dengan aura seram. "Kenapa tidak mengangkat teleponku?!" Lalu netra gadis itu bergulir, menyadari begitu banyak mangkuk bekas mie instan yang berserakan. "Kau pasti bekerja terlalu keras lagi... Red Sun."
Helios berkedip. Dia yang masih duduk menyandar di kursi putarnya, menarik tangan Queensha, mengelusnya lembut. "My Queen... Kau sudah makan malam?"
Queensha menyentuh pipi Helios. "Lihatlah, kau sepertinya agak demam, Heli. Sudah kubilang, tidak perlu bekerja berlebihan."
Helios terkekeh lemah. Suaranya agak parau, menciptakan sedikit kekhawatiran di benak Queensha. Lalu saat gadis itu meraba rahangnya, dia sadar ada luka yang baru disana. Seketika Queensha meledak.
"Kau bertengkar lagi?!"
Helios menyentuh rahangnya. "Oh, ini yang kemarin."
"Kemarin?!"
"Saat kau melakukan fan meeting."
Queensha tertegun.
Senyum kecil terbit di bibir Helios. "Kau tahu sendiri aku seperti apa...."
"Jangan seperti itu, Heli." Queensha menghela napas lelah.
"Queen, aku tidak suka. Aku tidak masalah jika dia penggemarmu, tapi kalau dia mendekatimu bukan karena lagumu, lebih baik dia enyah saja." Helios menggenggam tangan Queensha erat. "Aku tidak mau mereka merebutmu dariku."
"Aku mengerti, tapi jangan sembarangan memukul orang, Heli." Queen mendesah sebal. "Kau tidak mau masuk penjara kan? Apalagi, namamu sudah besar disini. Tidak ada orang Darkensight yang tidak tahu Red Sun. Bagaimana kalau mereka melaporkanmu?!"
Helios hanya diam. Namun, matanya terus mengamati Queensha sejak tadi. Selama hampir satu tahun mereka bersama, Helios sudah membantu Queensha untuk meraih mimpi gadis itu menjadi penyanyi. Meski sekarang kekasihnya baru saja menapaki dasar, Helios cukup senang karena lagu-lagu yang Queensha nyanyikan adalah lagu ciptaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔
Fiksi UmumKompilasi cerita dark romance. "𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐦 𝐰𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐛𝐞𝐜𝐨𝐦𝐞𝐬 𝐨𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧, 𝐰𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐥𝐨𝐯𝐞'𝐬 𝐞𝐦𝐛𝐫𝐚𝐜𝐞 𝐭𝐮𝐫𝐧𝐬 𝐢𝐧𝐭𝐨 𝐚 𝐩𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐯𝐞 𝐠𝐫𝐢𝐩, 𝐞𝐯𝐞𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠...