_____________________________
Happy Reading!
_____________________________"Even if you're acting, I want you to cry for me."
😈
Dua hari setelah itu, di pagi hari seperti biasanya, para maid mondar-mandir di seluruh mansion. Ada yang menyiapkan sarapan, membersihkan ruangan, menata meja, dan sebagainya. Itu adalah pemandangan yang biasa dilihat Kristal selama hidup sebagai putri Che. Sangat kontras dengan kehidupannya dulu ketika masih kecil.
"Nona, apa loteng ingin dibersihkan hari ini?" Seorang maid mendatangi Kristal yang tengah bersantai di ruang baca.
"Bersihkan saja. Nanti siang aku ingin menghabiskan waktu disana."
Maid tersebut menunduk sopan. "Baik, Nona."
Kristal melanjutkan bacaannya akan buku investasi setelah kepergian maid itu. Suasana ruang baca yang hening dan hanya disesaki oleh aroma buku-buku kuno membuat gadis itu mulai larut dalam bacaannya sampai suara pecahan kaca membuyarkan konsentrasinya.
Kristal menutup buku itu dan beranjak dari sofa. Dia melangkah menuju ruang musik, tempat yang ia yakini sebagai sumber suara.
"Kenapa menyalahkanku?!" Sasha yang masih mengenakan jubah tidurnya itu berteriak di dekat piano.
Barron yang duduk di depan piano mendongak. "Jujur saja. Kau memberi donasi pada kegiatan amal The Prestige kan? Bukankah kau tahu kalau putra Rua tergabung dalam grup itu?!"
"Lalu apa masalahnya?! Itu hanya donasi!" pekik Sasha.
Barron menggebrak piano. "Hanya donasi?! Kau memberi uang kepada anak-anak bajingan itu! Apalagi, media menyorot itu! Kau pikir Oliver Rua tidak akan menertawakanku?!"
"Oh ayolah, honey." Sasha memutar bola mata. "Karena media terus memberondongku dengan pertanyaan itu, aku tak bisa menolak. Aku kan dikenal sebagai orang yang sering memberi sponsor pada program donasi. Proyek donasi The Prestige itu sedang terkenal di Oracle, maka dari itu aku tidak mungkin tidak ambil peran saat banyak orang berharap aku ikut serta."
"Aku tidak pernah mengizinkan uang kita bersinggungan dengan keluarga gila itu!" Barron menunjuk Sasha dengan penuh amarah. "Kau menggunakan uangku untuk musuhku?! Kau benar-benar membuatku marah, Sasha! Lihat saja, sebagai hukumanmu, aku akan memberitahu media bahwa Kristal adalah putri kandungku!"
Pria itu menendang kursi lalu melangkah pergi dari ruang musik. Sasha berusaha menahannya, tapi Barron mengempaskan tangannya.
Kristal mengamati semua itu dari balik pintu. Hatinya membuncah kala tahu bahwa Barron akan mengungkapkan kebenaran ke media. Apakah ini semua berkat Servine?
Secercah senyum terbit di bibir Kristal. Gadis itu hendak berbalik, tapi langkahnya terhenti karena Jason memergokinya yang sedang menguping.
"Kenapa disini?"
Kristal gelagapan. "Aku... dengar suara ribut dari ruang musik jadi aku ke sini."
Jason hanya mengangguk. Anak kedua Sasha Che itu lalu membalikkan badan, hendak pergi, tetapi suatu hal melintas di pikiran Kristal.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔
General FictionKompilasi cerita dark romance. "𝐈𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐦 𝐰𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐛𝐞𝐜𝐨𝐦𝐞𝐬 𝐨𝐛𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧, 𝐰𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐥𝐨𝐯𝐞'𝐬 𝐞𝐦𝐛𝐫𝐚𝐜𝐞 𝐭𝐮𝐫𝐧𝐬 𝐢𝐧𝐭𝐨 𝐚 𝐩𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬𝐬𝐢𝐯𝐞 𝐠𝐫𝐢𝐩, 𝐞𝐯𝐞𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠...