The Sun's Rising in Your Night [Last Part]

792 101 23
                                    

_____________________________

Happy Reading!
_____________________________

"Can I turn over your world?"

°


"Kak!"

Anak laki-laki berusia 10 tahun yang sedang menonton film  superhero favoritnya itu menoleh. Adiknya, yang saat itu berumur 8 tahun, tengah menyengir ke arahnya dengan sebuah robot di tangannya.

"Kenapa, Greg?"

Greg, sang adik, memamerkan robot itu. "Ibu baru membelikan kita robot! Lihat! Ini warna kesukaanku, Kak!"

Sang kakak hanya mengangguk. Dia melanjutkan tontonannya dan membiarkan sang adik bermain robot baru tersebut. Sampai kemudian, televisi mendadak mati, dan sang kakak mengernyit bingung.

"Dreviar, saatnya makan, berhenti menonton TV dan pergilah ke meja makan sekarang."

Itu ibunya yang baru selesai memasak. Dia jugalah yang mematikan televisi sehingga Dreviar tak bisa menonton. Anak berambut hitam itu berjalan dengan tak semangat menuju ruang makan. Di tengah ruangan, Greg sedang bermain dengan robot berwarna biru itu. Dreviar melewati adiknya sambil melirik ke arah mainan yang dipegangnya.

"Kak, kau mau main robot ini?" tanya Greg ketika kakaknya melintas.

Dreviar menggeleng.

Lalu setelahnya, mereka makan bersama. Hari-hari selalu dilewati Dreviar dengan membosankan. Setiap pagi dia pergi ke sekolah, saat pulang dia lanjut menonton film superhero favoritnya, lalu ibu kembali dan mereka makan bersama, kemudian ibu mengawasi mereka belajar, dan setelahnya mereka tidur.

Tidak ada yang spesial. Sampai pada suatu hari, ibu memberikannya hadiah. Sebuah robot yang mirip dengan milik Greg, hanya saja warnanya hitam.

"Ini untuk Dreviar?"

Ibunya tersenyum, lalu mengelus pucuk kepalanya. "Iya. Itu punya Dreviar."

Anak lelaki itu tersenyum semringah.

Hari Dreviar berubah setelahnya. Dia jadi lebih sering memainkan robot milik ketimbang nonton TV. Hingga pada suatu hari, disaat ia sedang memainkan robotnya di kamar, ibu mendatanginya dengan senyum manis.

"Dreviar?"

"Iya, Ibu?"

"Robot adikmu rusak. Dia menangis sekarang. Kau bisa meminjamkan robotmu padanya? Kapan-kapan Ibu akan belikan yang baru."

Dreviar mengedipkan mata polos. "Tapi ini punyaku...."

"Pinjamkan saja pada adikmu untuk sementara waktu. Kau kan sudah besar. Kau fokus saja untuk belajar. Nanti Ibu belikan yang lain."

"Aku saja tidak pernah meminjam robot miliknya, kenapa aku harus meminjamkan robot milikku?"

"Dreviar!" Untuk yang pertama kalinya, ibu membentaknya. "Apa susahnya mengalah pada adikmu?! Kau kan kakak! Kenapa kau malah membuat Ibu semakin pusing?!'

Mendapati amukan ibunya seperti itu, dengan setengah hati Dreviar meminjamkan robotnya kepada Greg. Adiknya yang tadi menangis, kini kembali tertawa dan asyik memainkan robot pinjaman itu.

Setelah sekian lama, Dreviar kembali menonton televisi. Film superhero itu kini rasanya tak lagi sama sejak di sampingnya, sang adik memainkan robot 'miliknya' dengan begitu bahagia.

𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang