Side Story #8 - After Hares Went Missing

208 25 2
                                    

_____________________________

Happy Reading!
_____________________________

Tidak menemukan Hares di kabin hutan Elegical, Arjun Vichai dan Braga kembali dari sana dengan perasaan yang bertolak belakang. Braga masih penasaran tentang keberadaan Hares sementara sang ketua, Arjun Vichai itu tengah menampilkan ekspresi tidak senang.

Di tengah perjalanan mereka dengan menggunakan kereta kuda menuju basecamp, Arjun sempat mengeluh sekali lagi.

"Dimana sebenarnya anak itu? Apa aku harus menyuruh Iqbal dan Alvaro untuk mencarinya?"

Braga menggeleng. "Tuan, mereka berdua sedang sibuk menyiapkan festival. Sebaiknya jangan diganggu. Anda tahu sendiri kalau mereka masih sibuk menangani keadaan selepas peristiwa yang ada di vila Gunung Rosenca itu."

"Kau benar juga, Braga." Arjun mengembuskan napas kasar. "Alvaro pasti masih sibuk. Apalagi kudengar dia membawa seorang gadis dari sana."

"Itu sebabnya, masalah Hares ini cukup kita saja yang tahu. Jika sampai tersebar, penghuni camp pasti kalang kabut dan itu akan berujung buruk pada perayaan festival, Tuan."

Arjun hanya diam. Dia melihat ke arah luar jendela dengan pikiran berkecamuk. Di satu sisi memikirkan keberadaan Hares, di sisi lain memikirkan persiapan festival penting yang telah mereka tunggu-tunggu.

•••••

Basecamp Moona terlihat tenang seperti biasanya ketika Arjun dan Braga tiba. Mereka berdua berjalan memasuki komplek dan langkah Arjun terhenti saat mendapati sosok yang baru ia lihat untuk pertama kalinya.

Seorang gadis berambut indigo yang tengah mengamati apel di tangannya. Di sebelahnya, ada Naina. Gadis yang Arjun ingat sebagai kekasih anaknya.

Tapi siapa sang gadis berambut indigo?

Arjun mendekati kedua gadis yang sedang memetik apel itu. "Apa kalian sudah dapat apel yang banyak?"

Keduanya menoleh. Terkejut saat mendapati kehadiran sang Lunar, Naina menunduk hormat. "Selamat datang kembali, Tuan Arjun."

Arjun tersenyum pada Naina. "Kau sudah semakin rajin ya, Naina? Kapan terakhir kali aku melihatmu? Kurasa saat itu anakku masih mengurungmu ya, jadi aku jarang menemuimu."

Lalu pandangan pria itu bertemu dengan sang gadis indigo. Kelihatannya dia seumuran Naina. "Aku baru melihatmu hari ini, Nona...?"

Gadis itu tak menjawab. Mulutnya mengatup rapat. Sudut bibir Arjun tertarik ketika tahu bahwa mungkin gadis berambut indigo inilah yang Braga bicarakan sejak kemarin. Gadis yang cukup menggemparkan di camp. "Ah, apa kau–"

"Tuan Arjun."

Arjun menoleh begitu namanya dipanggil. Tangan kanannya, Alvaro Dean Monroe melangkah menghampirinya. "Kapan Anda tiba?"

"Baru saja." Arjun mengomando beberapa pengawalnya untuk meletakkan kereta kuda kembali ke tempatnya. "Apa persiapan festivalnya sudah selesai? Itu akan terjadi di minggu ini kan?"

"Sudah hampir rampung," jawab Alvaro lugas.

"Lalu...." Manik Arjun melirik gadis berambut indigo yang masih diam meski sorotnya menatap Arjun tidak suka. "Siapa dia?"

Alvaro melirik gadis itu agak gugup. "Ah... dia Arashi."

"Milikmu?" tanya Arjun.

Alvaro ragu menjawab, tapi kemudian sang gadis berambut indigo itu membuka suara. "Bukan." Suaranya menusuk dan dingin. "Anak buahmu ini membawaku secara paksa. Aku bukan miliknya. Alvaro menculikku."

𝗗𝗼𝘄𝗻 𝗙𝗼𝗿 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang