Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Seseorang yang sedang menonton serial kartun jepang dengan fokus itu terpaksa menghentikan kegiatan menonton nya ketika ada pesan masuk kedalam ponsel miliknya.
Dibukanya pesan tersebut dan ketika dia membaca pesan tersebut dia sontak membelalakkan matanya kemudian berteriak.
"Yeay!. Akhirnya gua ga jadi pengangguran lagi!!." Teriaknya, kemudian berlari keluar kamar dan membuka pintu kost nya lalu dia lanjut berteriak.
"Woi penghuni kost mutiara, gua uda keterima kerja woi guys!."
"Berisik anjing!." Teriak seseorang dari kamar kost yang berada di sampingnya.
Setelah mendengar teriakan tetangganya yang terganggu, sontak Peat langsung terdiam dan langsung masuk kedalam kamar kostnya kembali.
"Mimpi apa gua semalem, sampe keterima di cafe itu hihi."
"Tidur ah, biar besok ga kesiangan." Ucap Peat dengan semangat, lalu dia naik ke atas kasurnya lalu membaringkan badannya dan tertidur dengan sangat mudah.
Ya, Peat. Seorang lelaki yang sudah lulus kuliah dari satu tahun yang lalu, dia seorang lelaki yang ceria dan juga manis, Peat adalah seorang lelaki yang bisa dibilang kuat mental, dia di tinggalkan oleh orang tua nya sejak lulus kuliah. Bukan di tinggal meninggal, melainkan kedua orang tuanya yang bercerai dan tidak ada yang mau mengajak Peat dikarenakan tidak ada yang mau menanggung kebutuhannya.
Mengapa bisa demikian? lalu darimana Peat membayar uang kuliah serta embel embel yang lain?. Peat terkenal dengan kepintarannya, dia masuk jalur beasiswa yang semua kebutuhannya sudah di tanggung, dan ketika sudah lulus pun Peat tetap memiliki uang karena sebagian uang yang di berikan dari beasiswa tersebut Peat tabungkan.
Peat bisa dibilang anak broken home, orang tuanya yang setiap hari bertengkar karena masalah ekonomi dan juga masalah hal yang sepele. Orang tua Peat tidak pernah memberikan kasih sayang layaknya orang tua kepada anaknya, dan juga orang tua Peat sering sekali berkata kasar yang menyakiti hati Peat, sampai ketika mereka berpisah pun tidak ada dari mereka yang menginginkan untuk Peat tinggal bersama salah satu dari mereka.
Peat sudah tinggal sendiri dari sejak SMA hingga saat ini, saat masa SMA Peat selalu mencari akal supaya dia mendapatkan uang untuk mencukupi dirinya sehari hari, hingga dia pernah jadi ojek payung di sekolahannya saat musim hujan, dan sering membuka jasa mengerjakan PR untuk mulai dari kelas satu hingga kelas tiga, dan dia berhenti melakukan hal itu ketika sudah menginjak masa kuliah, karena dia telah mendapatkan uang saku dan juga untuk peralatan kuliah sudah di tanggung juga.
Pada beberapa hari yang lalu Peat melamar pekerjaan di salah satu Cafe yang lumayan sudah terkenal, dia sangat menaruh harapan kepada lamaran pekerjaan itu, karena dia selama setahun ini selalu di tolak dengan alasan foto di dalam CV nya kurang menarik. Namun kali ini setelah menunggu setahun lamanya, akhirnya Peat mendapatkan pekerjaan, dan dia sangat bersemangat dan juga bersyukur karena telah mendapatkan pekerjaan setelah sekian lama dia menganggur.