Bab 12

1.2K 33 0
                                    

"kapan yah bah, ayyana dan Fauzan dapet momongan,padahal umi pengen nambah cucu" ujar umi Laila sambil memainkan ponselnya,

"Anak itu titipan tuhan toh mi,,sabar aja"

"Mendingan kita suruh aja Fauzan ajak ayyana ke Bali atau kemana gitu bah, setuju gak bah?"

"Terserah umi saja, Abah mau ke kantor yayasan dulu" segera Abah Anwar kluar rumah menuju kantor.

........

Fauzan, ayyana dan Ning sayyidah duduk dalam 1 meja,Ning sayyidah terus tertunduk terlihat wajahnya yng tak bersemangat,

"Ada apa Ning,apa ada hal yng sangat penting untuk di bicarakan?"

"Mboten (tidak) Gus, tapi saya ingin bertanya dengan Gus" mata Ning sayyidah menatap ragu ke arah ayyana,

"Silahkan Ning, saya akan mendengarkan"

"Tapi..saya tidak enak dengan Ning ayyana Gus" jawab Ning sayyidah membuat ayyana mengerutkan alisnya heran,

"Insya Allah ayyana tidak papa Ning, cerita saja Ning"

Mata ayyana semangkin sinis menatap ke arah Fauzan dan Ning sayyidah, sperti ada sesuatu yng tidak beres,

"Saya gagal menikah lagi Gus" kata Ning sayyidah sambil tertunduk malu,

Sementara Fauzan menghembuskan nafasnya terpaksa, ia tidak memasang ekspresi apapun,

"Kenapa begitu?"

"Calon saya bukan lelaki yng baik-baik, tampilannya saja yng berjubah tapi diam-diam dia menginginkan wanita lain Gus"

"Anggap lah itu menjadi pelajaran untuk mu"

"Apa Gus ma..masih mencintai saya"?

Mata ayyana semangkin membulat mendengar pertanyaan itu, ia menatap sinis pada Ning sayyidah

"Sudah saya kubur Ning sedalam mungkin" jawab Fauzan sambil tersenyum menatap ayyana di sebelahnya,

"Aaa manis banget suami ayyana" gumam ayyana dalam hati,ia tidak dapat menahan saltingnya itu,

"Berarti Gus mencintai Ning  ayyana"?
Tanya Ning sayyidah, Fauzan tidak menjawab apapun ia hanya mengangguk dan tersenyum simpul.

"Kenapa Gus? Knpa secepat itu perasaan mu hilang ke saya Gus" nada Ning sayyidah mulai meninggi, terlihat sangat wajah yang penuh kecewa.

"Maaf ning, hal seperti ini tidak perlu di bahas,ayo mas" ayyana mulai menarik lengan Fauzan, namun Fauzan menahan diri.

namun Fauzan menahan dirinya, "sabar Ayy" ujar Fauzan,

Sementara ayyana sudah memasang wajah cemburu campur cemberutnya itu,

"Saya sudah menikah, cepat atau lambat perasaan saya tentu akan tertuju pada ayyana Ning"

"Gus saya malu, kluarga sudah menyebar undangan sementara saya gagal menikah Gus" kata Ning sayyidah masih tertunduk berharap belas kasihan dari Fauzan

"Terus knapa ngadunya sama mas Fauzan Ning?" Tanya ayyana penuh ekspresi curiga,

Fauzan menatap ke arah ayyana,terlihat sekali wajah ayyana yng begitu cemburu menambah kepercayaan diri Fauzan, bahwa ayyana telah jatuh cinta padanya,

"Gus..jadikan lah saya yng ke dua, saya rela Gus asal Gus mau menikahin saya" mata ayyana membulat mendengar kata-kata Ning sayyidah itu,

Begitu pula dengan Fauzan, ia memberi ekspresi yng sama, ia tidak menyangka knapa seperti ini,

"Jngn menurunkan harga diri sendiri Ning, saya seorang wanita saya merasa malu melihat wanita menawarkan dirinya, terlebih untuk menjadi yng ke dua",ketus ayyana dengan penekanan,

Fauzan masih terdiam, ia terus mendengarkan penuturan ayyana,

"Smua jawaban ada di Gus Fauzan, jadi saya minta dengan Ning ayyana untuk diam sebentar"

"Diam??? Saya istri pertama istri sah nya_"

"Stop!!!..udah cukup!" Timpal Fauzan memotong perkataan ayyana, Fauzan tau tentang ayyana yng kalau emosi pasti ngamuk nya luar biasa,ia tidak ingin mendengarkan pertengkaran itu lagi,

"Ayyana...coba kamu diam sejenak saya pusing, dan kamu Ning saya tidak ingin berpoligami, cari lah lelaki yng siap menikahi mu, asal jngn saya" tegas Fauzan

"Knapa gus?? Dulu kita gagal tunangan juga itu karena kmu Gus, memutuskan sbellah pihak hanya karena dia?" Tunjuk Ning sayyidah pada ayyana

"Cukup Ning...jngan salahkan ayyana, karena itu smua karena kita tidak berjodoh, kalau begitu saya permisi Ning assalamualaikum" dengan bergegas Fauzan menarik tangan ayyna dari cafe itu, ayyana hny mengikut langkah kaki Fauzan.

Tinggal lah Ning sayyidah sendiri yng terus menghapus air matanya, jujur ia sangat kecewa dengan keadaannya saat ini,ada rasa tak terima di hatinya dan benci terutama pada ayyana,

"Aku tak akan tinggal diam" lancangnya Ning sayyidah.
.
.
.🙏segini dulu❤️❤️

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang