bab 1

4.6K 66 1
                                    

"Ibu.... Ayy ga mau, temen-temen ayyana semuanya tuh pada kuliah Bu...masa Ayy harus mondok sambil kuliah,kan ga seru Bu",
ucap ayyana sambil memanyun kan bibir nya yang mungil itu, melihat ibu Ainun yang terus sibuk dengan mengiris bawang sambil sesekali mengusap matanya yang terasa perih

"Ayy..pilihan ini itu yang terbaik buat mu,
Masa kamu udah sebesar ini sholat aja masih bolong-bolong, kamu tuh masih sangat kurang ilmu agamanya ayy"

"Ibu....kuliah itu masa-masa indah Bu,ntar kalau di pondok Ayy ga bisa dong lihat cowok-cowok ganteng"

Ayyana masih terus membujuk ibu agar menarik kembali keputusannya

"Kamu tuh ya, cwok, cwok, cwok terus malu ayy sama Allah, berzina terus kerjaan kamu, udah sana pokoknya kamu jngn bujuk ibu lagi, ibu dan ayah udah daftarin kamu, jadi besok tinggal brangkat!!"

Tegas Bu Ainun yang kemudian beranjak dari duduknya untuk melanjutkan memasak menu malam hari.

.................

Tok..tok...tok...

"Ayyana!! Bangun!! Udah jam 7 ayyana buruan siap-siap"

teriakan sang ibu membuat ayyana terbangun sedikit terkejut reflex membuat matanya membulat,

"Ya Allah ibu,, iya Ayy udah bangun Bu"

"Awas kamu yah, kalau 10 menit lagi blum selesai ibu guyur kamu!"

"Hemm,serah ibu dah, pusing ayyana"

Jawab ayyana tanpa membuka pintu kamar terlebih dahulu,

Setelah 10 menit sudah berlalu ayyana telah bersiap dengan gamis abaya hitam dan hijab pashmina berwarna moccha membuat Aura kecantikannya semangkin terlihat, segera ayyana turun untuk menemui ibu dan ayah nya yang sudah bersiap, terlihat sang ayah sibuk mengangkut koper putri tunggal nya itu,

"Buruan dong Ayy...lambat banget jalannya " omel ibu nya yng geram melihat ayyana sangat lesu

"Iya..iya Bu..ibu marah- marah terus tambah tua loh"

"Jangan banyak bicara Ayy, itu tas nya bawa ke mobil sekalian" ,

tunjuk Bu Ainun pada tas ransel berukuran mini yang ntah apa isinya, Bu Ainun berjalan mendahului ayy yang terlihat sangat tidak bersemangat

"Ihhh ayy tuh ga mau masuk pesantren ibu..aaaaaa ayah sama ibu sama aja sama-sama egois!!"

Grutu ayyana sambil berjalan menyusul ibunya dengan menghentak-henntakan kakinya karena kesal.

Selama dalam perjalanan menuju pondok pesantren ayyana hanya tertidur, ibu nya tidak akan heran dengan Ayy, karena Ayy memang tukang tidur

"Bu, semoga Ayy betah ya di pondok pesantren itu,dan semoga dia bisa menerima perjodohan itu"

"Iya yah,pilihan almarhum kakek ayyana pasti tidak pernah salah"

Ibu dan ayah ayyana terus berbincang untuk mengisi keesunyian di dalam mobil itu, melihat ayyana yang tertidur pulas ayah dan ibu nya sedikit mengecil kan volume nya apalagi ketika membahas pernikahan.

................

Mobil mewah itu kini memasuk gerbang pondok pesantren, ayyana yang mulai ta bersemangat stelah membaca tulisan di gerbang utama

"Pondok pesantren al-fatah"

"Iya Ayy..nama nya pondok pesantren al-fatah"

" Buruan Ayuk turun"

Ayyana mengikuti langkah ayahnya sambil menarik koper kesayangannya itu,

"Pokoknya bisa ga bisa aku harus tetap kabur"
sungut ayyana yang sudah merencanakan segala nya

"Oooo mau kabur ya...mau buat ibu marah hemm??" Kata ibu nya yang mendengar hal itu

"Auhhh sakit ibu,,,iya iya ayyana ga kabur"

Ayyana terus menahan tangan ibunya agar tak semangkin menguatkan jeweran di telinganya,

"Jangan coba-coba ya Ayy buat ibu dan ayah malu, awas kamu kalau sempat lakuin itu"

tegur ibu Ainun yang kemudian melepaskan jewerannya,

"Hustt Bu...ayok, malah ngomel"

ujar pak Rojab ayah nya ayyana yang mulai memasuki kawasan pesantren,







Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang