Bab 15

1.4K 33 0
                                    

Tepat pukul 08 ayyana dan Fauzan mulai memasuki mobil dengan tujuan ke Bali,Abah Anwar dan umi Laila terus meratapi kepergian mobil tersebut, tak lupa mencetak senyum manis di bibirnya,

"Semoga berhasil ya bah,dulu mereka tidak saling cinta tapi seiring berjalannya waktu Allah tanamkan cinta di hati mereka" ujar umi Laila tersenyum manis ke Abah Anwar

"Sudah mi....kita serahkan saja sama Allah, ayo masuk" tangan Abah merangkul bahu umi Laila dan mengajak masuk ke ndalem.

Sementara di dalam mobil hanya ada ayyana dan Fauzan, ayyana masih memiliki rasa sedikit canggung dekat Fauzan,

Jarang sekali ia memulai perbincangan,ayyalah lebih banyak diam ketika dekat suaminya itu, supaya ayyana benar-benar berubah tidak lagi menunjukan ke bar-barannya itu ,

"Ngantuk?"

"Nggak kok, mas ngantuk?" Tanya Ayyana balik

"Belum..tapi kayanya bentar lagi"

"Kok tau kapan datangnya"

"Apa sih yang ga saya tau?" Sahut Fauzan dengan bangga,

"Mas.."

"Hmm..."

" Mas kenal ustadzah jiah kan?" Tanya Ayyana sedikit merasa segan,

"Kenapa?..."

"Cantik yah mas"

"Cantikan istri saya" sahut Fauzan tersenyum manis dan mengedipkan mata, membuat ayyan benar-benar salah tingkah,

"Ayyana cantik yah Gus? Masa sih" tanya ayyana sambil bercermin dengan hanpone nya,

"Kan kata saya, istri saya emangnya situ siapa?" Sahut Fauzan dengan menaikan kedua alisnya dan menahan senyum jahilnya,

"Ihhh...mas..." Jengkel ayyana mencubit perut Fauzan dengan gemass.

Selama  perjalanan ayyana sudah tertidur beberapa menit bahkan jam, rasa kantuknya tak bisa lagi ia tahan.

Adzan Dzuhur sudah berkumandang, segera Fauzan menyimpang kan mobilnya ke area masjid di pinggir jalan,sebelum turun Fauzan menatap kearah ayyana sekejap,

"Ayy....bangun yuk" panggil Fauzan mengelus lembut ubun-ubun ayyana,
Namun takada pergerakan ,karena memang ayyana sangat susah bangun, membuat Fauzan membuang nafas dengan lembut,

"Kayanya harus di panggil dengan kata romantis" gumam Fauzan, stelah ada ide yng melintas segera Fauzan mendekat ke ayyana wajahnya tepat di depan wajah ayyana,

Ia memajukan tubuhnya matanya tak pernah bosen menatap ayyana yang cantik,

"Habibati..bangun yuk,,kan udah lama bobok nya" bisik  Fauzan pada telinga ayyana dan menyentuh lembut pipi ayyana,ia kembali menatap ayyana,

"Eeuuhhhh.... astaghfirullah!" Ayyana tersontak kaget mendapati pemandangan bangun tidur yng luar biasa,
Begitu juga dengan Fauzan sama kagetnya,segera Fauzan menjauh duduk sperti smula,

"Ck...ayyana! Kamu kaya ngelihat setan aja sih" ketus Fauzan Krena terkejut,

"Mas yng buat aku kaget...."

"Udah ayuk sholat dulu..." Ajak Fauzan yng berhasil membuka pintu mobil, namun pergerakan nya terhenti ketika melihat ayyana kembali memejam kan mata,

"Ayyana..ayyana.." gumam Fauzan sambil menggelengkan kepalanya dan tak lupa senyum jahilnya,

Segera Fauzan turun dari mobil dan melangkah ke arah ayyana,perlahan ia membuka pintu mobilnya dan diam-diam Fauzan menggendong ayyana dengan berhati-hati,

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang