Ini adalah hari ketiga Fauzan mendiamkan ayyana,hari-hari ayyana hanya di penuhi galau dan rasa bersalah yang mendalam,ia tak habis fikir kenapa ada orng yang tega ngedit foto itu hingga membuat rumah tangganya mendekati brantakan,
Ayyana tidak menyiap kan sarapan pagi untuk hari ini,umi dan abah yang belum kembali dari ziarah kubur itu, membuat suasan rumah begitu sepi
Fauzan membuka kenop pintu itu perlahan ia mendapati ayyana yang masih fokus dengan hafalannya,terlihat ayyan sedang memegang kitab warna kuning berukuran kecil (kitab majmu')
Fauzan masuk begitu saja tanpa menyapa ayyana, hati ayyana begitu sesak,padahal sudah tiga hari ayyana mabuk berat efek dari hamil muda itu,tapi slama ia mual-mual Fauzan sama sekali tidak memperhatikan nya
"Mas..maaf ayyana ga masak soalnya Ayy pus_"
"Tenang aja saya ga berharap di masakin kamu" sahut Fauzan yang memotong ucapan ayyana,ia tampak buru-buru untuk ke kampus,
Ayyana hanya terdiam sambil tertunduk,sakit? Itu pasti,setelah melihat kepergian Fauzan ayyana pun ikut bersiap-siap untuk ke kampus.
......
Selesai mengajar ustadz Zaki berniat kembali ke ruangannya,namun langkahnya terhenti ketika melihat ayyana duduk sendirian di sebuah taman kampus,
Ustadz Zaki pun melangkah menemui ayyana"Ayyana..jangan suka ngelamun" tegur ustadz Zaki membuat ayyana menoleh ke arah nya,ustadz Zaki ikut duduk di samping ayyana namun di beri jarak,
"Nggak kok ustadz,ayyana ga ngelamun"
"Ayy...apakah Gus Fauzan masih marah sama kmu?"
Ayyana menoleh heran,dari mana ustadz Zaki tau,"Kok ustadz tau?"
"Ya saya lihat kalian sudah jarang bersamaan begitu juga dengan saya,beliau marah sama saya dan sempat negur saya"
"Maafin mas Fauzan yah tadz udah nuduh ustadz begitu" gumam ayyana dengan wajah sendunya,
"Iyaaa,,walau saya bilang tidak,beliau gak akan percaya Ayy," ustadz Zaki terus memandang ke depan,tidak ada sahutan ayyana membuat ustadz Zaki menolehh ke arahnya,
"Ayy..kok nangis?"
Ustadz Zaki sedikit panik ketika melihat ayyana menangis,"Nggak tadz,ayyana cuma bingung gimana nasib ayyana"
"Hustt...udah ga boleh nangis" ustadz Zaki memberi sapu tangan untuk ayyana berwarna biru muda
"Hapus air matanya pakai ini,berdoa aja Ayy,inget Allah slalu ada meskipun kamu berfikir masalah mu begitu besar lihat lah Allah yng lebih besar tentu Allah akan memberi kemudahan"
Setelah menyampaikan nasehat itu,ustadz Zaki beranjak dari sana,ayyana sedikit heran kenapa beliau pergi gitu aja,
Ternyata di sebrang sana ada Fauzan yang melihat ayyana dan ustadz Zaki dari tadi, hingga ketika ustadz Zaki pergi Fauzan pun ikut pergi dan menatap ayyana dengan sinis,
"Ya Allah...pasti tambah marah,,padahal ustadz Zaki baik ke ayyana, sabar ya nak, Abi mu lagi sensi sama umi"kata ayyana sambil mengelus perutnya.
Hati Fauzan semangkin sesak setelah melihat ayyana dan ustadz Zaki berduaan kini ada foto mesra lagi ayyana dan Zaki yang sedang berpelukan
Fauzan menggenggam erat ponselnya,rahangnya mulai mengeras,ia perhatikan kembali foto tersebut,terlihat ayyana tersenyum di balik foto itu.
"Benar-benar keterlaluan"
Fauzan mendudukan dirinya ia terus beristighfar Samapi 100 kali, barulah kembali hatinya tenang,
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibati Gus Fauzan
CasualeAyyana Latifa Rojab adalah seorang gadis yang baru memasuki pesantren, gadis yang lumayan usil dan susah diatur itu sering membuat ulah. gadis manis kerap di sapa Ayy itu harus menerima kenyataan nya menikah di usia muda dengan pria istimewa yai...