Bab 16

2.3K 64 0
                                        

"ustadz Zaki tolong sampean mbadalin Gus Fauzan dulu yah"

"Nggeh yai, maaf sebelumnya kalau lancang yai, memang nya Gus Fauzan ya ke mana yai?"

"Ada urusan tadz, dan sekalian ayyana tolong di absennya buat saja izin yah tadz soalnya pergi nya bereng Gus Fauzan"

"OOO nggeh-nggeh yai" sebenarnya ustadz Zaki sedikit curiga kenapa Gus Fauzan akhir-akhir ini begitu sibuk dengan ayyana,

"Mungkin benar urusan kluarga" kata nya dalam hati.

Setelah Abah Anwar berlalu meninggalkan ustadz Zaki, ustadz Zaki pun kembali ke meja kerjanya, ia menyelesaikan soal ujian yng akan di berika pada akhir bulan pada santri klas 6 wushto,

Drt...drrtt...ddrttt... Ponsel ustadz Zaki bergetar tanda ada yng menelpon, segera ustadz Zaki menggeser tombol hijau stelah ia tau bahwa yng menelpon adalah ayahnya,

"Waalaikumussalam kenapa ayah?"

"Maaf mengganggu kamu nak, padahal tadi malam kita sudah telponan tapi ini ada hal yng menurut Abah penting Ki"

"Nggk papa yah, katakan aja hal tentang apa yah?"

"Minggu depan kamu bisa pulang tidak?"

"Bisa-bisa aja si yah, tapi memang nya kenapa?"

"Udah pulang dulu,ntar kalau sampai dirumah ayah kasih tau" jawaban ayahnya membuat raut wajah ustadz Zaki berubah,
Penasaran hal apa yng bakal terjadi,

"Tenang aja Ki, ini insya Allah kabar bahagia" lanjut ayahnya stelah mendapati Zaki hanya terdiam,

"Alhamdulillah, yaudah yah besok Zaki usahain lagi".

"Yaudah ayah tunggu yah, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam yah".

Ustadz Zaki meletakan kembali ponselnya, hati dan fikirannya mulai memikirkan hal tersebut, ia melepaskan peci hitamnya dan mengusek-usek rambut bagian belakang, pikirannya benar-benar tak terkontrol.

Di tambah sebagian otak nya ia gunakan untuk memikirkan ayyana, ada apa sebenarnya dengan ayyana?

........

Setelah selesai melaksana kan sholat isya ayyana menyalin tangan Fauzan lalu Fauzan pun mengecup pucuk kepala ayyana,

"Jadi lah istri Sholihah Ayy" kata Fauzan mengelus ubun-ubun ayyana,

"Memangnya ayyana durhaka?"

"Hmmm ...iya gak ya? Kamu istri yng baik ayy, kamu itu salihah nya Fauzan" sahut Fauzan mencubit hidung mancung ayyana, membuat ayyana tersenyum mnunduk

"Mas, boleh ayyana tanya sesuatu?"

"Boleh sayang"

"Mas....apakah...mas su...su..sudah mencintai ayyana?" Tanya Ayyana menahan rasa gugup nya

Fauzan tersenyum, lalu ia mengambil tubuh ayyana membawa nya kedalam pelukan Fauzan, dan mengelus kepala ayyana

"Kalau saya katakan, saya telah mencintai kamu apa yng bakal kamu hadiah kan?"

"Sluruh nya ayyana hadiakan mas" Jawab ayyana menahan senyum manisnya

"Terus kesimpulan nya bagai mana mas?"

"Saya sudah mencintai kamu ayyana Latifa Rajab,saya telah menemukan kelemahan dan kekuatan saya, saya telah menemukan penyemangat saya Ayy..." Jawab Fauzan semangkin mengeratkan pelukannya.

Sementara ayyana tersenyum haru dan meneteskan air mata bahagia, dan air mata itu tidak sengaja jatuh pada lengan Fauzan yng sedang asik memeluk ayyana.

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang