Bab31

1K 23 0
                                    

Selama setengah hari Fauzan beel menyadarkan diri,ayyana semangkin panik dan takut,ia terus menggenggam tangan Fauzan sambil tangannya terus bertasbih,

"Mas maafin ayyana,ayyana ga tau kalau akhirnya jadi kaya gini mas"
Tangan ayyana berpindah ke kepala fauzan ia usap lembut rambut Fauzan,

Ceklek...

Ayyana menetralkan tangannya ketika mengetahu ada yang masuk,ternyata benar ayyana menoleh kearah pintu,sudah ada Abah Anwar dan umi Laila yang baru saja masuk,

"Nak,gimana keadaan Fauzan" tanya umi Laila yang lengsung menghampiri ayyana

"Dokter bilang mas Fauzan terkena DBD umi,jadi badannya sangat panas"

"Astaghfirullah Zan,,,," kini umi Laila mengelus ubun-ubun Fauzan,dan mencium kening putra bungsunya

"Sebenarnya umi dan abah masih sangat marah dengan Fauzan Ayy"

"Marah? Knapa umi?"

"Maafin perlakuan Fauzan ya Ayy,abah dan umi pun juga minta maaf, karena kami kurang bisa mendidik Fauzan" lirih umi Laila dengan nada yang merendah,

Ayyana terdiam,ia tersenyum simpul kearah umi lalu menatap ke arah Fauzan

"Ga papa kok umi,ayyana udah maafin kok"

"Masyaallah ayyana,kamu tetap berlapang dada,walau Fauzan udah keterlaluan nak,umi bangga sama kamu" umi Laila melempar senyuman manisnya,

....

Ayyana begitu canggung menatap Fauzan,ia ragu untuk menyuapkan bubur itu ke mulut Fauzan,

Begitu pun dengan Fauzan,ia menatap ayyana begitu dalam dengan mata yang sayuu,

"Ayy" panggil Fauzan meraih tangan ayyana dan meletkan di dada Fauzan,

"Hati ini sangat merasa bersalah Ayy,maafin saya yah" disudut mata Fauzan ada. Buliran yng jatuh membasahi bantalnya,

Ayyana tersenyum manis,ia meletakan sejenak bubur itu di atas meja,

"Mas jangan nangis,ayyana udah maafin kamu kok" sahur ayyana yang menghapus air mata Fauzan,

Mendengar jawaban ayyana Fauzan tersenyum riah,ia menampakan jelas gigi gingsulnya

"Saya benar-benar kagum dengan kamu ayyana"

"Biasa aja mas,jngn terlalu kagum" gurau ayyana, sambil tersenyum,

"Boleh pegang perut kamu?" Tanya Fauzan melirik perut ayyana,didalmnya terdapat bibit buah cinta mereka,

Ayyana berdiri dari duduknya dan mendekat sedekat-dekatnya ke arah Fauzan "ini mas" lirik ayyana ke arah perutnya,

Fauzan menlingkarkan tangan kirinya di pinggang ayyana,ia tahan tubuh ayyana lalu mencium perut istrinya itu,
"Maafin Abi ya nak, Abi ga tau kalau ada kamu di dalam sana" Fauzan mengelus lembut perut ayyana,

Ayyana tersenyum melihat tingkah fauzan
"Abi ga bolleh cakiti umi Ayy lagi" sahut ayyana dengan suara baby nya,

Fauzan mendonga ke atas dan tertawa melihat ayyana, "hebat yah,si dedek dah bisa ngomong Ayy"

"Hebat dong kaya umi nya" percaya diri ayyana,semangkin membuat Fauzan gemas,

"Baik-baik disana yah dek," Fauzan berbisik di perut ayyana yng masih terdengar oleh ayyahnya,
"Inget ngidamnya jangan yang aneh-aneh"

Ayyana mengerutkan alisnya,"kalau uminya mau yang aneh-aneh gimana?"

"Berarti emang dasar uminya yang ngerjain abinya terus" sahut Fauzan menahan senyumnya.

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang