Kedua orangtuanya ayyana masuk ke ndalem kyai, karena sudah saling mengenal jadi pak Rojab dan juga kyai Anwar terlihat akrab,
Namu berbeda dengan ayyana yang memilih untuk duduk di teras rumah saja sambil melihat suasana pondok pesantren yang akan menjadi tempat tinggalnya,"Mana anak mu nun? Kok Ndak di ajak masuk?"
Tany umi Laila yang penasaran dengan menantunya itu,
Ya menantu, karena seminggu yang lalu anak bungsu kyai Anwar dan Bu nyai Laila telah mempersunting ayyana, tanpa sepengetahuan ayyana,
Ayyana dan Gus Fauzan memang telah di jodohkan meski tak ada rasa cinta dan terpaut jarak usia yng cukup jauh Gus Fauzan ikhlas mematuhi perintah eyang nya, yang telah menjalin janji untuk menjodohkan dirinya dan ayyana,
"Ayyana di luar bu nyai,katanya ga mau masuk pengen lihat suasana pondok pesantren dulu"
"Oooh begitu,,o iya apa dia sudah tau yang sebenarnya nun?"
"Belum Bu nyai,saya blum tega menyampaikan hal itu, cepat atau lambat pasti dia akan tau Bu, saya berharap Bu nyai saja yng memberi tahu kn hal itu"
"Hemmmm,,,tapi apa ayyana bakal baik-baik aja?"
"Insya Allah Bu nyai" jawab Bu Ainun sambil tersenyum manis
"O iya,,fauzannya kemana Bu nyai, kok ga kelihatan dari tadi"
"Fauzan tadi ngajar di madrasah Aliyah mungkin sebentar lagi pulang"
Sementara di depan ndalem, ayyana duduk santai dan melepas jarum pentul pada hijabnya, membuat lehernya ayyana terlihat jelas karena hijab itu hanya menutup rambut bagian kpala nya saja,
"Duhh....panas, ibu kemana sih kok ga kluar-kluar ga betah banget aku disini"
Grutu ayyana sambil mengibas-ngibaskan tangannya
"Astaghfirullah"
Ayyana langsung menoleh pada sumber suara itu,ternyata ada seorang lelaki tampan yang tak sengaja melihat ayyana dan yng membuat lelaki itu terkejut karena terlihat jelas bagian leher ayyana
"Apaan sih,ngagetin Mulu bapak ini"
"Pasang yang benar jilbabnya! Ini kawasan berbusana tertutup"
Tegur Fauzan yng telah sadar bahwa itu adalah istrinya,meski slama ini hanya melihat dari foto namun Fauzan mudah mengenalnya,
"Apa sih...berisik banget suka-suka saya lah"
" Kamu har_"
Perkataan Fauzan terpotong ketika melihat umi nya kluar dari dalem
"Zan....udah pulang ta?? Yaudah sini Salim dulu sama pak Rojab dan Bu Ainun"
Fauzan masih melirik ke arah ayyana dengan sinis sambil berjalan menuju mertua nya itu,,
"Ya Allah harus sabar punya istri kaya gini,baru juga ktemu udah buat tensi tinggi" ujar Fauzan dalam hati
...........
" Kmu cantik ya Ayy, betah-betah disini yah,kalau ada perlu apapun bilang aja ke umi"Kata umi Laila sambil mengelus pucuk kepala ayyana
Mata ayyana membendung air mata,,rasanya sedih sekali harus berpisah dengan ayah dan ibunya,,,
"Yaudah ibu sama ayah pulang dulu,kalau ada apa-apa bilang ke umi ya nak cup..... assalamualaikum "
Air mata itu lolos dan terjatuh membasahi pipi ayyana, hati nya sesak ketika melihat mobil ayahnya semangkin jauh meninggalkan ponpes al-fatah, Ayy terus menghapus air mata dengan perlahan
"Udah ya ayyana jngan sedih..kan ada umi"
Umi Laila memeluk tubuh mungil menantu nya itu sambil terus mengusap kepala gadis itu, sementara Fauzan hanya sekilas melirik ayyana itu pun dengan tatapan cuek
"Yasudah ayok masuk sebentar,,kita makan dulu"
"Gausah umi, Ayy mau ke asrama aja,,umi bisa anterin ayy kan?"
Umi Laila hanya tersenyum manis dan mengangguk bertanda setuju
"Yasudah mari ikut umi,,"
Ayyana mengangguk dan menyusul langkah umi Laila, sementara Fauzan jalan terus menuju arah kamarnya
"Loh Zan...ayok"
Langkah nya terhenti ketika mendengar ajakan uminya
"Lah..Fauzan ikut mi?"
"Lah Iyo no...buruan ayok"
Fauzan sedikit mencuri pandang ke arah ayyana sambil mendengus kan nafas,begitu juga dengan ayyana melirik kesal dengan pria yang di anggap sudah om-om dan sok alim itu.
.............
Ayyana,umi dan Fauzan berjalan di koridor pesantren Al Fatah sebelum menuju asrama dengan alasan supaya ayyana banyak mengetahui tentang lingkungan barunya,
"Umi..ternyata di sini banyak cwok tampan juga yah"
celetuk Ayy yang melihat seorang ustadz tampan yang tersenyum ke arahnya dan ayyana pun membalas senyuman tanpa rasa berdosa,
"Di sini bukan tempat mencari lelaki tampan!"
Sanggah Fauzan dengan wajah datarnya,"Kamu itu harus menjaga pandangan terhadap lelaki yng bukan mahrom Ayy,di pesantren tidak seperti kehidupan di dunia luar, bahkan di pesantren sangat sulit untuk bertemu atau berpapasan dengan lawan jenis, jadi umi harap kamu bisa terbiasa yah Ayy"
Nasihat umi Laila sama sekali tidak di perduli kan ayyana, dia hanya terus mengangguk antara paham atau tidak.
"Nah itu asrama nya"
tunjuk umi Laila pada bangunan berlantai 3 dengan cat berwarna hijau muda, pondok pesantren ini terbilang cukup mewah, dengan jumblah santri yang beribu-ribu,
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam umi"
Jawab para santri yang sedang bersantai di dalam kamar,hanya umi dan ayyana yng masuk sementara Fauzan hanya menunggu di pos asrama putri, karena meskipun beliau seorang anak kyai pemilik pondok pesantren itu tapi beliau sangat menghargai stiap aturan yang di tegak kan, salah satunya bagi lelaki di larang memasuki kawasan perempuan.
Semua santri di dalam asrama itu berebut menyalimi tangan umi Laila,tentu atas ke ta'dziman seorang santri kpada Bu nyai nya
"Sel..selaku kamu ketua kamar, umi mau menitipkan santri baru, namanya ayyana"
"Nggeh umi,sela akan jaga ayyana ko umi, kebetulan sela dan ayyana cuma jarak 2 tahun lebih tua sela umi,sela senang bisa punya teman baru yng se umuran gini umi"
"Makasih ya sel,,kamu slalu jadi santri yang taat sama umi,, yaudah umi titip ayyana yah assalamualaikum"
"Nggeh umi waalaikumussalam,,
Sebelum umi Laila beranjak,umi laila mencium kening menantunya itu,,itu adalah bentuk rasa sayang mertua pada menantunya.
. Yuk jangan berhenti sampai disini🌹
.jangan lupa ngevote yak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Habibati Gus Fauzan
CasualeAyyana Latifa Rojab adalah seorang gadis yang baru memasuki pesantren, gadis yang lumayan usil dan susah diatur itu sering membuat ulah. gadis manis kerap di sapa Ayy itu harus menerima kenyataan nya menikah di usia muda dengan pria istimewa yai...