Embun di pagi hari pun tidak bisa menyejukkan suasana hati ayyana, suara kicauan burung juga tidak mampun berirama menenangkan fikiran ayyana,
Hari ini hari yang bahagia untuk seorang wanita yang bernama sayyidah, seorang Ning dari pondok yang cukup terkenal di wilayah nya, seorang putri dari kyai sepuh yang di muliakan,
Ayyana Latifa rojab wanita yang baru berusia 20 tahun itu apakah sanggup menjalani ini semua,
Fauzan yang tidak bersemangat hanya duduk termenung di depan cermin, sementara ayyana sibuk menyiapkan baju untuk akad suaminya itu,
Perih? Itu pasti tapi ayyana tidak ingin menunjukan ke sakitannya di depan suaminya,
"Ayyana" panggil Fauzan dengan nada yang datar,
"Kenapa mas?" Ayyana mendekati Fauzan,ia berdiri di belakang dan melingkarkan kedua tangannya di leher Fauzan,
"Saya tidak mau menikahi sayyidah"
"Mas...jangan buat kyai Umar kecewa,beliau menaruh harapan besar kpada kamu"
"Ini berat buat saya ayyana,saya hanya mencintai kamu,bagai man jika saya tidak bisa membagi waktu untuk kamu?"
"Mas....ayyana tau, mas sebenarnya khawatir kan jika mas jatuh cinta kembali dengan Ning sayyidah?"
Fauzan menggeleng ,ia menatap datar ke arah ayyana dari pantulan cermin,
"Mas... mencintai dan di cintai itu adalah anugrah,Ning sayyidah mencintai kamu dengan tulus dia rela jadi yang kedua mas, maka kamu juga harus membalas cinta nya, karena stelah menikah cinta kalian itu halal"
Ujar ayyana menahan sedih nya,ia bisa bicara seperti ini karena ayyana blum merasakan sakitnya di madu.
Fauzan masih terdiam, ia benar-benar tidak menyangka rumah tangga nya dengan ayyana terhalang oleh wanita lain,
Dulu fauzan memang mengharapkan menikahi Ning sayyidah tapi itu dulu sebelum ia di jodohkan dengan ayyana,Fauzan benar-benar tidak setuju dengan rencana ini smua..
.......
Ning sayyidah yang tersenyum bahagia,ketika meyambut kedatangan calon suaminya itu, akhirnya ia bisa menjadi istri dari seorang pria yang sangat ia cintai,
Kehadiran ayyana yang menggandeng tangan Fauzan menghilangkan senyumannya begitu saja,
Ayyana menyapa dengan sopan dan tersebut sangat manis pada Ning ayyana yang melihat dari jendela, stelah mengantarkan Fauzan duduk, ayyana segera menunju lantai 2 dimana itu adalah letak kamarnya Ning sayyidah,
"Assalamualaikum" ayyana membuk knop pintu itu, ia berdiri di ambang pintu dengan ekspresi takjubnya ketika melihat Ning sayyidah begitu cantik dengan kebaya putih ala akad,
Sementara Ning sayyidah pura-pura tersenyum kembali untuk menutupi kepura-puraannya,
"Waalaikumussalam masuk Ning ayyana" sahut Ning sayyidah, ayyana melangkah dan menatap Ning sayyidah dengan rasa takjub,
"Saya minta maaf Ning ayyana, kalau hari ini menjadi hari yang menyakitkan untuk njenengan" ungkap Ning sayyidah dengan wajah berdrama sedih,
"Ga papa,,,kan agama tidak melarang suami menikah lagi, sekarang Ning sayyidah fokus saja pada penantian ini"
"Maafin saya Ning ayyana,kalau dulu saya pernah menyakiti hati kamu,ternyata takdir Allah itu indah sebentar lagi saya bakal jadi istri pria yang selama ini saya dambakan" ujar Ning sayyidah tanpa perasaan, ia sengaja memanaas-manasin istri sah nya fauzaan itu,
Ayyana hanyaa memberi senyuman sekilas,tapi di dalam hati jujur sangat terlukai
"Benar Allah memang baik Ning" batin ayyana menahan denyutnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Habibati Gus Fauzan
RandomAyyana Latifa Rojab adalah seorang gadis yang baru memasuki pesantren, gadis yang lumayan usil dan susah diatur itu sering membuat ulah. gadis manis kerap di sapa Ayy itu harus menerima kenyataan nya menikah di usia muda dengan pria istimewa yai...