Bab19

1.1K 25 0
                                    

"Memang hati ini terluka karena cinta,tapi orang tua tetap penawar terampuh untuk membuat kita tersenyum kembali"

#zaki hasbullah#
.
.
. 🧕: Jangan bosen yah, tetap ikuti terus❤️

Setelah melaksanakan sholat subuh bersama Fauzan,ayyana memilih tidur kembali,ntah apa yng merasuki ayyana,si ratu tidur,

"Ayy"...panggil fauzan mengelus kepala ayyana, ayyana tertidur di atas ranjang dengan masih mengenakan mukenah

"Ayyana....udah setoran hafalan nya blum?"
Lanjut Fauzan yng masih setia menatap ayyana

"Eemhhhh besok aja ya mas, ngafal surah Al-Baqarah itu susah mas"
Sahut ayyana yng masih di selimuti rasa kantuk dan malas,

"Belum di coba udah ngeluh,cepatan Ayy"

"Ih mas,,,10 menit lagi deh ayyana masih ngantuk"

Mendengar jawaban ayyana, mata Fauzan menyipit sebelum akhirnya tersenyum jahil, perlahan ia mendekat ke arah ayyana,

"Pilih setoran sekarang atau lanjutin kisah tadi malam?" Bisik Fauzan dengan mengancam

Spontan saja mata ayyana membulat ia segera duduk dari tidurnya

"Mas kok gitu sih..ayyan itu ngantuk mas"

"Ya kalau mau nya besok ya ga papa,,asalkan kamu ikuti kemauan saya" sahut Fauzan menahan Tawanya.

"Iihhhh iyaiya,,, ayyana setoran sekarang "

Ayyana membenarkan posisi duduknya menghadap ke arah suaminya itu,kedua mata mereka saling menatap tak berkedip,

Cup...

Fauzan dengan santainya mencium pucuk kepala ayyana,melihat ayyana menahan tawa Fauzan merasa gemas,

Ayyana menutup wajah nya dengan kedua tangannya, pipi nya memerah seperti kepiting rebus,ayyana merenggangkan jari-jarinya ia mengintip ke arah Fauzan

Terlihat wajah Fauzan semangkin mendekat,dengan sigap tangan ayyana menahan wajah Fauzan

"Stopo mas,,kata nya mau hafalan"

"Ke gr an kamu ay,,saya cuma mau ngintip kamu, sedang apa kamu di balik tangan itu"

"Ga ada mas,,Ayuk mulai storannya," jantung ayyyana tak karuan,meski sudah melakukan kewajiban suami istri lebih dari sekali, tetap membuat ayyana canggung ketika di hadapkan dengan Fauzan .

"Udah ntar malam aja, sekarang kit_"

"Husstttt jangan aneh-aneh deh mas ini masih pagi" potong ayyana yang salah paham itu

"Apaan Ayy?? Mas cuma mau ngajak kamu untuk sarapan, mikir aneh lagi? Emang otak kamu yang mesumm" ledek Fauzan menyentil jidat ayyana,

"Udah-udah ayok pesan makan dulu" ujar ayyana untuk menghindar dari pembahasan itu, ia segera melepas mukenah nya itu, lalu melangkah mengambil handphone di nakas.

Sementara Fauzan masih melanjutkan murojaah Alquran nya, sebelum nya ia melihat ayyana yng duduk manis di sofa,
Perasaan cinta yang semangkin hari terus bertumbuh itu membuat Fauzan semangkin bersemangat dalam hal apapun terutama ibadah.

"Ayy...ba'da Dzuhur kita balik yah, ada masalah di pesantren kasian kalau Abah suruh ngatasinya"

"Iya mas,ayyana manut kok" sahut ayyana sambil menyisir rambutnya itu, Fauzan terus menatap ayyana dari cermin, terpantul jelas wajah ayyana yng cantik itu

Perlahan Fauzan melangkah stelah menutup Alquran nya, melangkah mendekati ayyana dan memeluk tubuh mungil ayyana, ia tumpukan dagunya di atas kepala ayyana,

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang