bab9

1.2K 30 0
                                    

Di kamarnya Fauzan sedang melaksanakan sholat isya,karena sedang demam dengan suhu badan yng cukup tinggi, Fauzan memilih sholat di rumah saja.

Ayyana memasuki kamar dengan berhati-hati ia tau kalau Fauzan sedang sholat, sebenarnya malam ini ayyana tidak libur mengaji kitab, karena pelajarannya adalah uyunulmasa'ilinnisa kitab yng mengkaji tentang kewanitaan, kitab itu tertinggal di kamar,perlahan ayyana membuka pintu itu dengan hati-hati dan mencoba mengintip di dalam kamar.

"Ya Rabb...cinta ini engkau lah yng meletakkannya makan ambillah kembali ya Allah,hamba tau cinta adalah sebuah anugerah tapi ini bukan tentang cinta yng halal,hamba telah memiliki cinta yng halal yng harus hamba cintai kekurangan dan kelebihannya,, maka..hapuskan lah dengan perlahan perasaan ini kepada Ning sayyidah"

"Jujur...di hati hamba ada rasa cemburu akibat dari perasaan cinta yng tak bersatu,ampuni hamba ya Allah, hamba tak berniat membagi cinta kepada wanita mungkin karena cinta blum tertanam untuk ayyana mengakibatkan hamba mudah mencintai yng lain, ampuni hamba ya Allah hpus kan lah rasa ini"

"Rabbana atina fiddunya Hasanah wa fil akhirati Hasanah waqinna adzabannar"

Ayyana terus mendengarkan doa itu hingga selesai, tak terasa buliran air mata itu jatuh, sedikit hatinya merasa ngilu, sakit dan perih,

"Ya Allah...jangan buat ayyan kaya gini, ayyana tau Gus Fauzan gk mungkin cinta sama Ayy..." Ayyana mengusap air matanya dan menutup pintu kembali.

Di saat kita mencintai seseorang secara diam-diam itu memang sakit, kita harus sabar stiap saat menahan cemburu,menahan sakit dan sesakit apapun kita harus tetap terlihat baik-baik saja di depannya, dan kebanyakan stiap orang yng mencintai diam-diam ia lebih suka memendam sampai kapanpun dari pada di ungkapka apalagi sampai membuat sang pujaan tau tentang itu.

Tangan ayyana ter ayun untuk menghapus air mata itu mencoba menghilangkan jejak tangisnya, lalu perlahan ia masuk dengan mengucap salam

"Waalaikumussalam" sahut Fauzan yang baru selesai melipat sajadah nya,

"Kenapa balik lagi?"

"Ga ngapa-ngapain cuma mau ambil kitab"
Ayyana segera keluar,namu langkah nya terhenti ketika mengingat suatu hal

"Emmm..Gus udah makan belum"

Fauzan hany menggeleng sambil menatap kitab yng ada di tangannya

"Yaudah sebentar yah Gus,,ayyana ambilin dulu" ayyana meletakan kitab itu dan melangkah

""Tunggu! "

Ayyana menoleh ke arah Fauzan dan sedikit mendekat ke arahnya

"Ada apa Gus? OOO Gus mau minum teh juga? Atau mau min_"

"Saya minta kamu diam ayyana!" Senyum di bibir ayyana memudar begitu saja mendengar nada bicara Fauzan yng lumayan membuat tegang

"M..ma..maaf Gus"

"Kenapa kamu tiba-tiba perhatian Ayy?

"Ga gitu Gus, ayyana kan istri nya Gus, ayyana harus perhatikan kesehatan Gus"

"Iya saya tau, dan tujuan mu supaya buat saya mencintai mu kan?"

Ayyana menatap mata Fauzan sambil menggeleng kecil

"Nggak,ayyana nggak bermaksud begitu Gus ayyana cum_"

"Cukup! Saya pernah katakan ke kamu, belajar lah ilmu agama dengan serius karena untuk bersanding dengan saya minimal tau hukum2 dalam Islam"

Mendengar penuntutan Fauzan yng penuh penyinggungan itu ayyana sedikit tak terima,namu tetap saja ada buliran yng jatuh dari matanya,

"Ooooo...apa stiap penglihatan Seseorang suami yang paham agama itu sama sperti Gus? Memandang rendah istrinya hanya karena tidak mahir dalam ilmu agama"

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang