Bab39

836 22 0
                                    

🧕:banyak mengandung bawang😢,jangan berhenti disini,biar tau keseruan selanjutnya
.
.tinggalkan jejak mu⭐

.......

Ayyana Latifa rojab
"Menjadi apapun,aku sanggup tapi bersaing dengan masalalu mu apa diri ini mampu"

.........

Kini di ruang keluarga telah berkumpul 2 keluarga, ayah dan ibu ayyana yang menahan sesak dari 3 hari yang lalu,setelah mendengar kabar yang di sampaikan Abah Anwar dengan sebaik-baiknya namun bukan kabar baik, bisa di terima dengan pura-pura ikhlas,

Ayyana duduk tepat di samping Fauzan,disana Fauzan adalah peran paling bimbang dengan di beratkan 2 pilihan sementara ayyana adalah peran yang paling tersakiti,

"Semoga njenengan sekeluarga bisa menerima keputusan ini,maaf sedalm-dalamnnya jika ini meluka hati njenengan" Kata Abah Anwar kepada pak rojab melainkan ayah nya ayyana,

Rahang ayah rojab mengeras, ia menahan tangis dengan suara yang bergetar,

"Anak saya di pelihara di besarkan dengan penuh kasih sayang, terluka sedikit tubuhnya slalu saya obati dengan obat yang paling mahal" sahut ayah rojab menahan segala sesaknya,ia terdiam sejenak,

Bu Ainun yang berusaha menenangkan suaminya denganmengelus punggung suaminya itu,

"Sebesar itu rasa cinta dan sayang saya untuk putri semata wayang,saya kira stelah menikah akan ada lelaki yang menyayanginya lebih dari saya,yang mencintai nya lebih dari ibunya,ternyata justru ada yng lebih tega dari saya" lanjutnya sambil menatap ke arah Abah Anwar,

Abah Anwar tertunduk ketika melihat air mata pak rojab jatuh membasahi pipinya,rasa bersalah di hati seorang kyai itu mulai terasa, namun ia percaya dengan kputusannya,

"Maaf kan keputusan saya pak rojab,ini adalah yang terbaik"

"Keputusan yang njenengan anggap benar,itu menyakiti hati putri saya lebih baik talak saja ayyana!"

Deg...semua membulatkan matanya terkejut hebat, ayyana pun sama ia ternganga mendengar keputusan ayahnya,

"Tidak yah,saya tidak akan mentalak ayyana," sanggah Fauzan memecah keheningan

"Apa dia akan bahagia bila di madu Zan?"

"Yah...Fauzan tidak mencintai wanita lain, Fauzan hanya mencintai ayyana bagaimana mungkin ayyana akan tersingkirkan? Sementara di hati Fauzan hanya ada ayyana"

"Akan saya ingat perkataan kamu, jika 1 tetes air mata kesakitan jatuh menetes maka saya akan tarik putri saya kedalam pelukan saya" peringatan itu membuat Fauzan semangkin percaya diri ,ia harus buktikan tentang cinta nya yang begitu besar, ia berjanji pada dirinya untuk slalu membahagiakan ayyana.

.......

Tidur malam di penuhi dengan fikiran yang merenggut otak membuat ayyana tak nyenyak,interbangun dari tidurnya tepat jam 03.05 menjelang subuh, ia tau bahwa Fauzan baru saja menyelesaikan sholat sunahnya, ia sengaja tidak bangun karena ayyana ingin sholat sendiri,

Ia beranjak dari ranjangnya untuk mengambil air wudhu,stelah itu ia bentangkan sajadah berwarna hijau lumut,kmudian ia kenakan mukenah hitam nya warna hitam yng gelap dan mendung sama seperti suasana hati ayyana,

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang