Bab23

1.3K 31 0
                                    

Saat ayyan menuju kampus,ayyana mampir sebentar di supermarket ia rencana ingin membeli beberapa ciki kesukaannya,

Ayyana berjalan sambil menatap ponsel,ia masukan kembali ponsel itu kedalam tas nya.

Pagi ini ayyana berangkat ke kampus sendirian tanpa di temani Fauzan dan kedua sahabatnya nya,ayyana blum siap jika seluruh kampus mengetahui tentang pernikahan ayyana dan Fauzan,

Brukkhhh

"Aawwwhhh" suara wanita yang terjatuh karena tidak sengaja di tabrak ayyana

"Aduhh ya Allah, maaf mba, saya ga sengaja" ayyana membantu wanita itu berdiri,namun wanita itu menghempaskan tangan ayyana,ia memilih untuk bangkit sendiri

"Eh Ning sayyidah maaf banget, saya ga sengaja" terkejut ayyana saat ia tau yang di tabrak adalah Ning sayyidah
Ayyana tersenyum ramah dan meminta maaf pada Ning sayyidah

Namun berbeda dengan Ning sayyidah ia menatap sinis ayyan,dari mulai ujung kepala hingga ujung kaki,

Plakk....

Satu tamparan mendarat di pipi ayyana,membuat ayyana terkejut,ia membulatkan matanya dan masih menyentuh pipinya yng panas itu

"Ning....salah saya apa??" Tanya Ayyana dengan nafas ter engah-engah

"Masih nanyak kamu? Otak kamu sehatkan?" Ayyana masih terdiam ia menggeleng kecil karena tak paham apa yng di maksud Ning sayyidah itu

"Saya ga paham Ning"

"Kamu tuh wanita benalu! Kehadiran mu buat Gus Fauzan menghilangkan perasaannya ke saya, wanita ga tau diri kamu!"

"Ning...saya menikah dengan mas Fauzan itu berarti jodoh,kamu jangan pernah salahin saya,ini takdir Allah! Sahut ayyana yang tak kalah emosinya

Plakkk..

Dua tamparan mendarat kembali di pipi yng sama,ayyana benr-benar merasa perih di pipinya, ia menahan tangisnya,

"Gausah bawa-bawa takdir! Emang kamu wanita benalu!!" Bentak Ning sayyidah dengan emosi memuncaknya

"Saya bu_"

"Awwhhh" belum sempat ayyana melanjutkan kata-katanya dengan licik Ning sayyidah menjatuhkan diri nya,
Ayyana benar-benar tidak paham

Byuuurrr..
Bahkan Ning sayyidah menyiram dirinya sendiri dengan air minuman jeruk milik nya sendiri,kini posisi Ning sayyidah jatuh di bawah dengan baju dan hijab yang basah kuyup,

Ayyana hanya menganga melihat tinggakah Ning sayyidah ia. Enar-benar tak paham

"Astaghfirullah ayyana!" Tiba-tiba Fauzan datang menggenggam erat pergelangan ayyana,

"Nggak mas..bu_"

"Cukup ayyana! Kamu keterlaluan apa yng kamu perbuat denga Ning sayyidah?!"

Perkataan ayyan terpotong begitu saja dengan bentakan Fauzan,ayyana hanya bisa menggeleng terus-menerus

"Bukan mas..bukan ayyana yang
keterlaluan _" Fauzan memakaikan jaket itu pada pundak Ning sayyidah,

Mata ayyana sangat terasa panas ia tak sanggup menahan air mata yng akan jatuh, terlebih ketika melihat Fauzan begitu saja membantu Ning sayyidah tanpa perlu mendengarkan penjelasan ayyana.

Fauzan membawa Ning sayyidah duduk di kursi depan supermarket, sedikit berbincang lalu pergi meninggalkan Ning sayyidah,

Fauzan menarik pergelangan ayyana,"mas dengerin dulu", ayyana menahan tarikan itu namun Fauzan tetap memaksa nya untuk masuk kedalam mobil

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang