Bab20

1.3K 30 0
                                    

Setelah melaksanakan sholat Dzuhur ayyana dan Fauzan keluar dari hotel menuju mobil untuk kembali ke pesantren, stelah packing2 seblum Dzuhur
Ayyana dan Fauzan jadi tidak begitu tergesa-gesa.

"Liburan 3 hari cuma nyangkut di mata doang ya mas, ga sampai ke otak"

"Maaf yah, lain kali kita liburan lagi dan kembalinya tunggu kamu bosen"

Fauzan melajukan mobil dengan kecepatan yang standar, fikirannya begitu mengancam dirinya sendiri, ia terus mengingat masalah apa yng terjadi di pesantren, knapa mengharuskan Fauzan kembali,

"Kalau ngantuk istirahat aja, jangan kecapean saya ga mau kamu sakit" ucap fauzan menatap ke arah ayyana dan tersenyum manis, menampakan gingsulnya

"Boleh??? Ntar ayyana tidur masnya hilang "

"Ya Allah, ga mungkin saya tega ninggalin kamu" mendengar jawaban Fauzan ayyana hanya tersenyum tidak jelas,

"Udah buncinya mas,ayyana ngantuk" kata ayyana yng mulai menutup matanya,

"Iya,iyaaa yaudah tidur Ayy" tangan Fauzan terulur untuk mengelus kplapa ayyana supaya memberikan kenyamanan saat tertidur di dalam mobil.

Kling....
Tanda pesan masuk, membuat Fauzan beralih menatap ponselnya itu,ia turunkan kecepat menyetirnya, mata nya menyipit untuk dapat melihat dengan jelas siapa pengirim pesan itu

08########: "selamat menikmati masalah baru" begitulah isi pesan dari nomor yang tak di kennal itu

"Hah, apa-apaan ini siapa sebenarnya dia"? Rasa panik mulai menghantui Fauzan, Fauzan meletakan kembali ponselnya, dan mnatap kembali ke arah depan.

Perasaan Fauzan mulai tidak enak pikirannya pun tidak tenang,ia melihat ke arah ayyana, wajah damai di saat tertidur membuat Fauzan begitu nyaman menatap nya begitu lama,

"Allah memang baik, dulu saya tidak berfikir akan mencintai kamu,tapi cinta itu Allah hadirkan di hati stiap hambanya yang di hendaki" Fauzan mengelus lembut punggung tangan ayyana,

Fauzan tidak ingin mengganggu kenyamanan tidur ayyana yang menghantarkan ayyana dalam mimpi yang indah.

.........

Di asrama Cika dan kekey tak percaya dengan ke nyataan ini,

"Ga percaya aku, ayyana adalah istrinya Gus Fauzan"

"Iyah cik,ku juga ga nyangka bnget,sedih deh ternyata Gus muda kita udah punya istri,apalagi istri nya itu adalah sahabat kita sendiri"

"Pasti bahagia jadi ayyana" sahut kekey sambil melamun,

"Terus gimana dong tanggapan kita kalau ayyana udah pulang?"

"Haduuuhhhh gak tau cik, bagaimana pun dia kan tetap sahabat kita"

Seluruh warga pondok pesantren kini telah mengetahui kenyataan itu, namu jika di kampus lebih banyak yang belum tahu tentang ayyana dan Fauzan,

Karena di universitas Al Fatah juga banyak mahasiswa nya yng tidak mondok di pesantren Al Fatah,melainkan mahasiswa pulang pergi.

Stelah packing2 selesai kini ustadz Zaki menuju ke ndalem kyai Anwar bertujuan pamit untuk pulang beberapa hari saja,meski hatinya belum sembuh dari rasa cemburu, ia harus tetap tegar dan semangatnya sperti biasanya.

Kedatangan ustadz zaki di sambut Abah Anwar yang baru selesai melaksanakan sholat ashar,

Ustadz Zaki duduk beberapa menit saja sambil berbincang-bincang mengenai pesantren sebelum akhirnya meminta izin untuk pulang,

"Ustadz, apa sampean juga sudah tahu tentang Gus Fauzan?" Tanya Abah Anwar,

Senyum ceria di bibir ustadz Zaki kini telah luntur, ia mencoba tetap pasang ekspresi wajah yang baik-baik saja, pertanyaan Abah Anwar berhasil membuat tubuh ustadz Zaki melemas begitu saja.

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang