Bab25

1.1K 20 0
                                    

Fauzan sudah rapi dengan kemeja abu-abu di lengkapi sarung warna hitamnnya,ayyana masih menghidangkan sarapan pagi untuk Abah,umi dan Fauzan,

Setelah meletakan hidangan itu diatas meja,ayyana bergegas melangkah ke kamarnya berniat mengajak Fauzan untuk ikut sarapan

"Mas..._" stelah membuka pintu kamar ayyana mendapati Fauzan yang telah rapih di depan cermin nya,ayyana masih menatap Fauzan dengan heran,

"Kenapa masih berdiri disitu Ayy? Baru pertama kali lihat saya ganteng ya??" T,gur Fauzan dengan penuh percaya diri,ayyana hanya tersenyum simpul menanggapi hal itu,kakinya perlahan melangkah mendekati Fauzan,

"Mas...bukannya ini hari libur ya? Mas mau kemana rapih begini?"

"Loh...gimana sih Ayy katanya mau kerumah ibu,kok kamu nya belum siap-siap" sahut Fauzan sambil melipat tangan bajunya,

Ayyana tersenyum ceria ternyata Fauzan tidak melupakan hal yng ia rencanakan
"Aku kira mas lupa" ayyana merangkul erat lengan Fauzan lalu ia sandarkan kepalanya pada pundak Fauzan
"Nggak mungkin saya lupa,yaudah saya sarapan dan kamu siap-siap yah"

.....

"Seandainya benar yang di Poto itu adalah Gus Fauzan,tega banget beliau lakuin hal itu" ujar ustadz Zaki yang masih menatap foto itu didalam laptop nya,

"Kasian ayyana,harus mendapat masalah dala pernikahan nya,sayangnya ayyana tidak menjadi istri saya"

Hari ini ustadz Zaki mengajar di kelas 3 Diniyah (9 Mts) ia menutup laptopnya dan kembali membuka kitab arba'in ia menerangkan beberapa hadist

" Hadist yang keberapa sekarang?"

"Hadist ke 18 ustadz" jawab bersamaan para santriwati, ustadz Zaki membaca sebentar untuk memberi pehaman agar semangkin jelas,

"Jadi di dalam kitab ini hadist ke 18 menjelaskan tentang rasa takut kita kepada Allah, dengan menjauhi larangannya dan mengerjakan kebaikan"

Semua para santriwati begitu fokus dalam mendengarkan penjelasan ustadz Zaki, cara beliau mengajar begitu sangat disukai,meski orngnya jarang bercanda tapi karena wajahnya tampan,bisa membantu ke bahagian para santriwati dalam pelajaran nya untuk slalu semangat

"Dari: Abi dzarri jundubi ibni junadata wa Abi Abdurrahmin Mu'adz ibni jabalin berkata "takutlah kamu kepada Allah sehingga kamu menganut perkara yang baik,

Karena perkara yang baik bisa melebur perkara yang jelek dan berbuat baik lah kepada sesama manusia dengan Budi pekerti yang baik"

Ustadz Zaki terus menjelaskan hadist itu begitu detail,ia mengayun kan tangannya untuk mempermudah dalam menjelaskan nya,jadi harus di sertai dengan gerakan isyarat.

"Ustadz" panggil salah satu santriwati sambil mengacungkan jari hendak bertanya

"Iya,kenapa?"

"Mau nanya tadz"

"Silahkan" sebut ustadz Zaki dengan tersenyum manis

"Kan disitu di jelaskan,kita harus berbuat baik dan melakukan perkara yng baik sesama manusia, nah kalau mencintai ustadz itu termasuk perkara yang baik gak?" Pertanyaan santriwati itu lolos membuat ustadz Zaki tertawa sambil menutup wajahnya dengan kitab itu,

"Astaghfirullah zeaa.." teriak seluruh penghuni kelas itu,

"Insyaf Zee isin kami sebagai teman mu" sahut kembali santriwati di ujung sana

"Eh ga papa ini hanya sebuah guyonan,saya ma'fu kok"

"Tuuuuu ustadz Zaki aja ga papa,kok kalian yang sewot" balas zeaa dengan wajah mengejek

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang