Bab30

1K 25 1
                                    

Ustad Zaki said:seberat apapun ujian mu,ingat kau punya Allah yang maha besar.

Baru saja Fauzan melangkah membuka pintu,umi Laila sudah muncul terlebih dahulu membuka pintu tersebut

Plak...

1 tamparan telah mendarat di pipi fauzan,hingga membuat wajahnya beralih kesamping,Fauzan diam dia masih tertunduk,

"Apa yang kamu perbuat dengan ayyana Zan?" Tanya umi dengan suara bergetar,
Fauzan terdiam,ia tau kesalahannya membuat umi Laila marah,

"Kenapa kamu biarkan istrimu keluar dari rumah ini dalam keadaan hamil Zan? Dimana perasaan kamu Zan?"

Derai air mata lolos begitu saja di pipi Fauzan,ia sadar ini kesalahan besarnya

"Apa itu perilaku yang Abah dan umi mu ajarkan,rasa tanggung jawab mu kmana Zan!" Umi menggenggam erat pundak anaknya itu, raut wajah yang kecewa memenuhi wajah uminya,

"Umi,,sudah mi,kita selesaikan di dalam,jangan disini masih banyak santri yang lalu lalang" tegur Abah yang datang menyentuh lembut pundak istrinya,

"Masuk Zan!" Titah Abah Anwar dengan wajah menahan amarahnya.

Setelah ketiga nya telah duduk kini Fauzan tak sanggup menatap mata kedua orang tuanya,tubuhnya bergetar ia belum siap menerima amarah dari abahnya,

"Dengan mudah kamu percaya pada sesuatu yang tidak ada buktinya Zan" ketus Abah Anwar tanpa melirik ke arah nya,

"Dan dengan rasa egoismu, kamu tidak mendengarkan dahulu penjelasan istrimu,
Benar-benar syaiton telah menguasai mu Zan"

"Maafin Fauzan bah,Fauzan sadar Fauzan salah" mohon Fauzan yang lengsung turun dan mendekat menyentuh kaki abahnya,ia menangis,

Tidak ada jawaban dari Abah Anwar,ia tidak sanggup menatap wajah abahnya itu,kemudia ia mendekati umi Laila yang sedari tadi menangis,

"Umi...mi tolong maafin Fauzan umi,Fauzan salah Fauzan benar-benar khilaf mi Fauzan telah ambil keputusan yang salah"

Umi pun sama terdiam seperti Abah,tidak ada jawaban,hati Fauzan semangkin sakit knapa semuanya jadi sebesar ini,

"Pergiii dan temuin orang tua ayyana minta maaf dengan ayyana dan orang tuanya,stelah itu bawa kembali ayyana kerumah ini" printah Abah Anwar yang berdiri dari duduknya,kemudian melangkah menuju kamarnya dengan tongkat kesayangan nya,

"Ayok mi" ajak Abah Anwar pada umi Laila,umi Laila pun mengikuti Abah,ia berjalan melewati Fauzan yang sedang terduduk begitu saja.

......

10 panggilan memenuhi kontak ayyana,ya benar itu adalah Fauzan ayyana tidak menggubris panggilan itu,luka di hatinya masih teramat perih,

Ayyana mengadu-aduk susu Hamil itu,fikirannya ntah kemana matanya hanya menatap kosong pada gelas yang berisi susu-susu itu

"Nak..." Ibu Ainun menyuntuh pundak ayyana, membuat ayyana menatap nya

" Bila Fauzan datang kesini dan meminta maaf,maafin ya Ayy ibu dan ayah juga sudah memaafkan Fauzan"

Ayyana masih terdiam,ia menatap sendu kearah ibunya

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang