Bab27

938 22 1
                                    

"kamu itu kalau sakit jangan di paksain Ayy" kata Fauzan sambil menyuapkan bubur untuk ayyana,

"Iyaa mas,,kan kemaren belum tersa pusingnya,lagian badannya juga ga panas"

"Kata siapa ga panas? Ini tuh udah lumayan dari pada kemaren,"

"Mas...udah kenyang" ayyana menggeleng dan menolak suapan itu

"Gak,harus di habisin kamu mau saya marah?" Ancam Fauzan membuat ayyana kesal,ia terpaksa menerima kembali suapan itu,

"Nah gitu,kan jadi senang lihatnya"

"Ia kamu seneng aku eneg ngunyah nya mas"

"Mulai sekarang kamu ga usah ngaji bareng santri lainya ya,biar kamu ngaji nya sama saya"

"Loh,kok gitu mas emang boleh? Jadi ayyana ga perlu kan ngaji sama teman-teman kaya biasanya?" Balas ayyana seakan-akan sedih padahal dia senang banget ga perlu ikut ngaji dan ketemu ustadzah galak itu,

"Iyaa,,,kasian kamu,tubuhnya sering lemah jadi biar belajarnya sama saya tapiii ga gratis" kalimat terakhir membuat ayyana menghilangkan senyumanya,

"Sama istri sendiri minta bayaran" gumam ayyana menahan kesalnya
"Eeh jangan gitu lah ekspresi nya"

"Ya mas begitu,emang bayarannya apa?"

"Rahasia,hehehe udah-udah saya bercanda,tegang banget mukanya" Fauzan terkekeh melihat ekspresi ayyana

"Kesell banget ih mas,mas besok ayyana udah bisa masuk kampus kan?"

"Emang udah kuat?" Fauzan mengelus kepala ayyana dengan lembut,lalu mencium punggung tangan ayyana

"Insyaallah udah kok,kan kalau pingsan ada mas Ozan yang bisa gendong ayyana"

Fauzan tersenyum dan kembali berfikir,tentang ustadz Zaki yang begitu berani menyentuh ayyana.

.....

Sebenarnya rasa pusing itu masih terus mengganggu kesehatan ayyana,tapi ia harus tetap kuat karena tidak ingin libur untuk hari ini,

"Ayy,,,ini bubur ayamnya udah umi siapin,dimakan yah" umi Laila membawa semangkuk bubur ayam ke kamar ayyana,

"Ya Allah umi,kan ayyana nanti bisa ambil sendiri tanpa harus ngerepotin umi"

"Ga papa nak,siapa tau kamu masih lemas untuk jalan,yaudah umi kluar dulu ya"

Setelah umi Laila kluar,ayyana yang sedang mengenakan hijab pun langsung menghampiri buryam itu,

"Eemmhhh Masyaallah aromanya menggoda banget"

Ayyana duduk di sofa itu,ia menyuap kan 1 sendok bubur ayam itu,ia menutup matanya karena merasakan  nikmat dari bubur itu,

Fauzan keluar dari kamar mandi,ia baru bersiap mengenakan kaos hitam dan sarung,
"Sarapannya yang banyak yah supaya kuat" ujar Fauzan mengusap-usap ubun-ubun ayyana,

"Mas ga sarapan?"

"Saya puasa Ayy" sahut Fauzan yang sibuk mengenakan kemeja nya itu,

"Ya Allah mas lupa,,maaf yah mas udah buat mas slera sama buryam nya hehe"balas ayyana sambil menikmati bubur itu

"Saya lebih slera lihat kamu dari pada lihat bubur" bisak Fauzan membuat ayyana melotot
"Astaghfirullah mas...inget lagi puasa"

"Lah, emang saya ngapain?"tanya Fauzan heran,ayyana melirik Fauzan, sementara Fauzan heran
"Mikir kotor yaaa," tebak Fauzan menyentil jidat ayyana.
Ayyana tak ambil pusing,ia terus menikmatin bubur itu, setelah merasa haus Ayana mengambil gelas berisi susu coklat kesukaannya itu,

Habibati Gus FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang