1

403 13 0
                                    

Malam hari tepat pukul 22:30 , terdengar suara tetesan hujan yang mulai turun dan hawa malam yang dingin serta angin sepoi-sepoi menambah kesan malam ini. Suasana malam yang sejuk serta senyuman dari bibir beberapa karyawan di sebuah cafe pada malam itu.

Seorang pria menatap satu satu wajah karyawan nya itu dengan tangan yang sibuk menyiapkan beberapa amplop putih di atas meja kerja nya.

"Kenapa senyum senyum gitu " Ucapnya kepada beberapa karyawannya itu.

"Hehe gimana gak senyum senyum bos, kan mau gajian " Ucap salah seorang karyawan sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

Si bos hanya bisa menghela napas melihat karyawan nya itu. Ia pun membagikan gaji mereka satu persatu .

"Azura ini gaji kamu " Ucapnya sembari memberikan amplop terakhir kepada azura.

"Makasii bos "

"Kamu lagi ada masalah azura"

"Eh gak kok bos"

"Saya liat akhir-akhir ini kamu sering melamun saat bekerja, kalau kamu ada masalah kamu bisa cerita ke saya mungkin saya bisa bantu kamu "

"Gak ada kok bos, lagiankan azura kuat seperti ironman akan azura hadapi setiap masalah yang datang " Ucapnya bangga sambil menepuk tangannya didada.

Bima hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah karyawannya yang satu ini, bagaimana mungkin ia bisa percaya begitu saja sementara anak nya reza yang merupakan sahabat azura sering bilang kalau sebenarnya azura tidak baik baik saja.

"Yasudah sekarang kamu boleh pulang, udah mau hujan tu" Hari ini caffe memang tutup lebih awal karena sudah tidak ada pengunjung lagi dan langit juga seperti akan segera menumpahkan hujan.

"Siap bos"

Azura pun segera keluar dan menemui Hanna sahabat nya yang juga bekerja di cafe yang sama dengan dirinya.

"Hanna"

"Tumben lama ra "

"Iya tu si bos tadi ngajak ngobrol" Hana hanya mengangguk sambil memakai helem nya.

"Eh ini gua ngantar lo ke mana ni, kerumah lo atau ketempat altan" Tanya hana kepada azura

"Kerumah aja deh, gua mau bersih bersih dulu nanti baru ketemu altan"

"Tapi ini udah malam banget ra, lo yakin mau ketemu altan lagi" Tanya hana, ia begitu heran dengan sahabatnya ini yang tidak mengenal waktu untuk bertemu pacar tercintanya itu.

"Iya gua yakin, yaudah yuk entar kemalaman"

***
Sementara itu di sebuah rumah tampak sepasang suami istri yang sedang asik menonton TV sembari mengobrol.

"Maa... Paa" Teriak seorang gadis yang sedang menuruni anak tangga dengan pakain mini yang ia kenakan.

"Anak mama sayang, ya ampun udah cantik aja mau kemana sayang" Ucap lisa saat melihat anak kesayangan nya itu turun.

"Biasa ma" Ucapnya sambil tersenyum dan lisa pun tersenyum memahami maksud putrinya itu sembari membenarkan rambut naya yang sedikit berantakan.

"Pa minta uang" Ucap naya sambil mengulurkan tangan nya ke arman.

"Mau kemana" Ucap arman menatap putri bungsu nya itu.

"Aku mau ketemu altan pa"

"Gak, masuk kamar liat udah jam berapa ini" Ucapnya sambil menatap tajam naya.

"Mas" Ucap lisa kesal pada suaminya

"Ini sudah malam lisa, apalagi naya mau ketemu altan dengan penampilan nya yang seperti ini"

"Memang kenapa pa, apa karena altan itu pacarannya azura putri kesayangan papa itu, naya kesel deh sama papa" Ucapnya sambil berjalan keluar tanpa memperdulikan kedua orang tuanya, arman hanya bisa menghela napas melihat kelakuan naya semakin ia larang naya akan semakin melawan.

Semantara itu diluar rumah azura yang baru sampai melihat naya keluar dengan wajah kesal merasa heran ada apa dengan adik tirinya itu.

"Kenapa tuu si dugong " Tanya hana .

"Entah gua juga gak tau" Ucap azura yang sama herannya dengan hana.

"Yaudah deh gua pulang ya ra"

"Makasi ya na "

Azura pun memasuki rumah nya dan mengunci pintu.

Prok prok prok

Terdengar suara tepuk tangan yang berasal dari ruang TV, tampak lisa yang sedang duduk sambil menyilang kan kakinya ia pun berdiri dan berjalan menghampiri azura.

"habis dari mana, kebiasaan banget malam gini baru pulang habis jual diri ya kek bunda kamu dulu, uupssttt" Ucap lisa sambil penutup mulut nya.

Azura mengengam tangannya emosi "Gua baru pulang kerja dari cafe dan jaga ucapan lo tentang bunda gua, liat tu anak lo keluar malam jam segini pakai baju kurang bahan mau kemana?? Jual diri atau jadi pelakor kek lo??"

Lisa pun menampar azura sehingga pipinya menjadi merah "Beraninya kamu ya"

Lisa pun mengambil tas azura dan semua uang gajinya "Itu uang gua sini balikin" Teriak azura sambil berusaha meraih uang nya yang direbut lisa.

"Enak aja, uang ini untuk saya anggap saja ini untuk bayar makan kamu selama disini" Ucapnya dengan senyum licik.

Azura hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat istri kedua ayahnya itu "Gua ini anak ayah wajar dong gua makan dirumah ayah gua sendiri ini juga rumah gua"

Lisa pun mencengkam kuat pipi azura "Semua harta ayah kamu itu milik saya jadi kamu cuman numpang disini, paham" Ucapnya sambil meninggalkan azura.

"BRENGSEK LO MAK LAMPIR"

🍉🍉🍉

hello everybody👋
Buat yang diam-diam baca
Jangan lupa vote ⭐nya ya guys
Gampang kok tinggal klik doang
*
*
*
Thanks you semua
Love sekebon ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

di Langit IstanbulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang