AUTHOR POV
Malam pun tiba ketika Lisa, Seulgi, Jisoo, dan Irene berhasil sampai ke lokasi yang ditunjukkan oleh pelacak di ponsel Nini. Itu membawa mereka ke sebuah bangunan sepi yang belum selesai dibangun, tetapi ketika mereka tiba Nini sudah lama pergi meninggalkan ponselnya di kursi yang ada di aula.
Lisa mengambil ponsel itu dan melihat ada rekaman suara disana. Lisa memutar rekaman itu dihadapan semua orang. Wajah mereka nampak terkejut saat mendengar isi rekaman tersebut.
"Temukan aku jika kamu bisa, kupikir aku akan bersenang-senang malam ini. Aku akan menunggu untuk melihat seberapa pintar kalian semua malam ini. Kamu punya waktu 4 jam untuk menemukanku atau kamu akan menemukan mayat Jennie Kim di keesokan hari. Saat aku masih kecil, aku paling suka bermain petak umpet. Anak-anak tetangga akan mencariku kemana saja tapi tidak ada yang berhasil menemukan ku. Kamu tahu alasannya, karena aku yang paling pintar. Aku ada di sana namun aku tidak ada disana. Lucu bukan? Mau tahu apa yang lebih menarik?"
Irene terhuyung kebelakang dan Seulgi segera menahan nya sambil terus mendengarkan rekaman suara yang ditinggalkan Nini.
"Ada sesuatu yang tidak diketahui siapapun tentang diriku. Bahkan Jane sekalipun tidak mengetahuinya, Jennie terlalu bodoh untuk memikirkan kenyataan seperti itu. Ahahaha." Tawa Nini memenuhi seluruh gedung itu. Genggaman Lisa pada ponsel semakin erat saat ia mendengarkan lanjutan rekaman nya.
"Ketika aku berusia 11 tahun, aku mengikuti ibu ku mengunjungi Paman Lorca di basecamp mereka. Itu adalah pertama kalinya aku melihat seseorang mengemis untuk hidupnya, mengetahui bahwa mereka akan mati. Wow, itu sangat menggetarkan. Menonton dari kejauhan, aku merasakan jantungku berdetak untuk pertama kalinya. Aku bersemangat dan bergembira. Jadi aku meminta pamanku untuk mengizinkan ku melakukan pembunuhan itu."
"Aku mengambil pisau dan ssssshhh aku menusukkan pisau itu ke paru-paru nya lalu mencabutnya, kemudian menusukkan ke jantungnya dan mencabutnya lagi. Darahnya berceceran di wajahku dan ada pula yang masuk ke mulutku. That moment, I felt whole being come to life."
"Itu mungkin saat aku dilahirkan kembali. Ibuku dan Lorca tidak bisa berkata apa-apa. Ibuku menjadi takut padaku tapi dia menyembunyikan nya dengan baik. Dia tidak pernah membawaku ke sana lagi, dia mengurungku di rumah dan aku hanya bisa belajar dari pengalaman ayahku dan menjadi ilmuwan."
"Membosankan, bagaimana mungkin aku dikurung di laboratorium padahal aku bisa menjalani kehidupan yang lebih mendebarkan dan penuh kegembiraan? Jadi, aku memutuskan untuk bersikap lemah lembut, juga patuh. Dengan begitu, aku tidak akan menimbulkan kecurigaan. Begini, aku paling takut pada ibuku karena aku tahu dia tidak akan segan-segan membunuhku jika dia mengetahui pikiran ku. Di duniaku, kami menyebut orang sepertiku monster atau psikopat karena kami tidak bisa merasakan sakit apapun."
"Nah, kurasa sudah cukup. Jika aku menceritakan semuanya padamu, darimana kesenangan itu akan datang lagi? Ada suatu tempat yang bisa kamu datangi jika kamu ingin mencari petunjuk di mana aku mungkin berada. Sekarang dengarkan aku. Sebuah rumah biru dengan cat warna ungu dibagian dalam terletak di suatu tempat di sebelah timur tempatmu berada. Temukan, aku punya kejutan kecil di rumah itu untukmu Lisa dan oh! Aku meninggalkan petunjuk untukmu. Ada fotonya di galeriku."
Rekaman suara berakhir dan mereka saling memandang. Lisa memimpin jalan keluar sambil memberikan instruksi. "Suruh anak buahmu menggeledah setiap rumah sialan di sebelah timur Seoul dan temukan rumah dengan warna biru di luar dan ungu di dalamnya. Ayo pergi. Kita tidak punya banyak waktu, aku sudah mengirimkan gambarnya padamu."
Lisa dan Jisoo masuk kedalam satu mobil sementara Seulgi dan Irene masuk ke mobil lain dan mereka melaju menuju ke timur Seoul untuk mencari rumah tersebut. Irene membantu Seulgi menelpon anak buahnya dan menyambungkan ke pengeras suara agar Seulgi bisa memberi instruksi pada anak buahnya. Pembuluh darah Lisa terlihat menyembul saat ia memegang kemudi mobil dengan begitu erat dan melajukan mobilnya cukup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTER EGO - JENLISA [GxG]
FanfictionIni adalah kisah romantis tentang dua wanita. Satu dikhianati oleh cinta dan satu lagi tidak dapat mengingat masa lalunya dan memiliki DID yang juga dikenal sebagai Split Personality Disorder. "Kamu milikku, Lisa Manoban. Kamu tidak boleh bersama wa...