Jennie berjalan dengan bingung ke dapur dan menyalakan keran. Dia memercikkan air ke wajahnya sebelum berbalik bersandar pada wastafel setelah menutup keran. Dia merasa seolah-olah otaknya baru saja tersengat listrik dan dia mengalami pemadaman listrik.
Jennie meletakkan tangannya di dada untuk menenangkan jantungnya yang berdebar kencang. Hari ini akan tercatat dalam sejarah karena dia melihat sesuatu yang seharusnya tidak dia lihat dan yang mengejutkan adalah dia tidak merasa bersalah atas kenyataan bahwa dia melihat sesuatu seperti itu.
Yang paling membuatnya kagum yaitu bagaimana Lisa yang berhasil bersikap keren dalam situasi canggung tadi. Dan sekarang yang penting adalah, bagaimana dia bisa menatap Lisa tanpa ingin melihat bagian bawah Lisa? Sekarang setelah dia melihatnya, dia tidak yakin akan menatap Lisa dan tidak membayangkan hal itu lagi. Jiwa cabul dalam dirinya sedang bertingkah.
Jennie menggelengkan kepalanya lalu berjalan menuju kompor. Karena otomatis, dia hanya perlu menyalakan nya. Dia meletakkan panci berisi bubur di atas kompor. Dia membuka lemari di rak atas dan mengeluarkan mangkuk untuk tempat bubur nya nanti.
Dia membilas mangkuk di wastafel sebelum mengelapnya. Ketika bubur mulai mendidih, dia mematikan kompor dan mengambil sendok sup untuk mengambil bubur.
Jennie meletakkan mangkuk berisi bubur tadi di nampan dan menambahkan sendok lalu menarik nafas dalam-dalam sebelum menghembuskan nya perlahan. Dia mulai berjalan kembali ke kamar Lisa.
Ketika dia sampai didepan pintu, dia menarik dan membuang nafas, menenangkan dirinya sebelum membuka pintu. Dia berhenti di depan pintu saat melihat Lisa juga berjalan keluar dari kamar mandi.
Lisa baru saja selesai membersihkan tubuhnya dan membungkus tubuh nya dengan handuk sebelum keluar kamar mandi. Lisa melihat Jennie berdiri di depan pintu dengan membawa nampan. Lisa meletakkan tangannya di dinding untuk menopang dirinya saat dia berjalan menuju walk in closet.
Lisa berbalik dan menatap Jennie sambil berkata "apa yang kamu lakukan disana? Letakkan nampan nya dan bantu aku mengambil piyama untukku. Aku menyuruhmu untuk mengambilkan piyama sebelum pergi tapi kamu tidak melakukannya."
Jennie tidak berkata apa-apa. Matanya tertuju pada tubuh Lisa. Dia menatap kosong ke arah Lisa dari belahan dada hingga semakin kebawah. Dia segera mengedipkan matanya berkali-kali untuk menjernihkan pikiran nya sebelum meletakkan nampan di atas meja.
Dia berjalan ke walk in closet sementara Lisa berdiri di dekat pintu sambil mengawasi Jennie. Jennie dengan gugup mengambil satu set piyama dan berjalan mendekati Lisa "apa kamu membutuhkan ku untuk membantumu memakai nya?" Dia menelan salivanya saat melihat Lisa.
Dia tidak yakin kapan Lisa mendekat, tetapi mereka sekarang berdiri dengan jarak begitu dekat. Dia hampir menabraknya saat hendak berbalik.
"Tidak, aku hanya ingin bra dan celanaku. Kamu harus mengoleskan salep pada luka di punggung ku, jadi akan sulit memakai baju karena akan menghapus salepnya. Aku bisa memakai celana sendiri." Jawab Lisa.
"Oke." Jennie menyerahkan bra dan celana itu pada Lisa lalu mengembalikan baju atasan ke lemari.
"Apa kamu perlu bantuan ku memakai bra dan celanamu?" Jennie bertanya dengan senyum canggung lalu menambahkan "oh, sepertinya tidak perlu, right?" Dia segera bergegas keluar dari walk in closet dengan semburat merah di wajahnya, sedangkan Lisa kembali sibuk memakai bra dan celana nya.
Jennie kembali ke meja dan duduk di kursi dengan gelisah. Segalanya menjadi canggung di antara mereka sekarang. Jennie memikirkan banyak hal yang mungkin bisa ia manfaatkan untuk bisa mengobrol dengan Lisa agar suasana tidak mencekam saat ia keluar.
Lisa berjalan keluar dengan mengenakan bra dan celana nya. Jennie memerah melihat perut Lisa yang kencang dan memalingkan wajahnya.
Lisa duduk di tepi tempat tidur dan memperhatikan Jennie yang tidak ingin menatapnya. Dia menunjuk nampan dan berkata "pertama, apa yang harus kita lakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTER EGO - JENLISA [GxG]
Fiksi PenggemarIni adalah kisah romantis tentang dua wanita. Satu dikhianati oleh cinta dan satu lagi tidak dapat mengingat masa lalunya dan memiliki DID yang juga dikenal sebagai Split Personality Disorder. "Kamu milikku, Lisa Manoban. Kamu tidak boleh bersama wa...