AE 62 - A NORMAL DAY

417 60 1
                                    

"Karena kita saling menanyakan pertanyaan pribadi, bolehkah aku menanyakan sesuatu?"
Rosé menatap Jisoo dengan aneh sebelum menganggukkan kepalanya,

"Silakan."

"Beberapa dokumen yang ditemukan di laboratorium menyatakan bahwa Mimi Garcia melakukan banyak eksperimen dengan menggunakan beberapa pekerjanya. Apakah dia melakukan sesuatu padamu?" Jisoo bertanya dan mempelajari ekspresi Rosé. Dia bisa melihat dengan jelas keraguan di matanya.

"Bisakah kita tidak membicarakan nya? Aku tidak ingin membicarakan nya." kata Rosé sambil memalingkan muka.

"Ini penting. Aku takut sesuatu akan terjadi pada mu nanti. Kau bisa percaya padaku. Ini akan menjadi rahasia kita berdua. Tidak akan ada yang mendengarnya, bahkan ayahmu atau Jennie." kata Jisoo dan menyentuh tangan Rosé dan dia bergetar.

"Dia-Ketika aku pertama kali bertemu dengan Mimi Garcia, dia mengatakan kepada ku bahwa dia akan melatih ku untuk menjadi mandiri dan bahwa aku harus mempercayainya. Kamu tahu tentang Al Alice, kan. Sebenarnya, dia menggunakan wajahku untuk Al Alice. Al Alice seharusnya menjadi penerus nya. Menggunakan suara, tindakan dan atribut ku untuk dimasukkan ke dalam Al Alice. Ada seorang anak laki-laki yang selalu berada di sisiku. Dia juga dibawa oleh Mimi Garcia. Kami saling menyukai. Suatu hari, kami ingin melangkah lebih jauh dengan hubungan kami. Meskipun kami menyembunyikan nya dari semua orang.." Rosé tercekat saat memikirkan tentang anak laki-laki yang meninggal karenanya.

"Dia meninggal karena ku. Aku tidak bisa melindunginya. Ketika Mimi Garcia mengetahui tentang hubungan rahasia kami, aku ingin menyangkalnya, tetapi Jimin mengumumkan kepada semua orang bahwa kami sedang jatuh cinta. Mimi Garcia bertanya kepada kami apakah kami sudah pernah tidur satu sama lain dan kami menjawab ya. Dia marah dan menyuruh anak buah nya memukuli kami."

"Aku pingsan setelah itu dan ketika aku bangun, Mimi Garcia mengatakan kepada ku bahwa Jimin meninggal karena ku dan aku harus membawa rasa bersalah itu selamanya. Sebulan setelah Jimin meninggal, aku mengetahui bahwa aku hamil. Aku ingin mempertahankan nya tetapi Mimi Garcia menolak dan memberiku beberapa pil. Kemudian janinnya meninggal dan aku mengalami keguguran. Dia mengatakan kepada ku untuk tidak pernah berhubungan seks dengan siapa pun karena dia tidak ingin ada bayi di tempatnya. Untuk memastikan aku tidak pernah melakukan nya, dia memberiku beberapa obat dan itu untuk membuatku tidak memiliki gairah seksual lagi."

Jisoo merasakan jantungnya menegang saat mendengar kata-kata Rosé. Dia tidak percaya orang seperti Mimi Garcia bisa ada di dunia ini.

"Aku dikurung dan diisolasi di sebuah ruangan gelap. Aku terbiasa berada di ruangan gelap sehingga setiap kali aku melihat cahaya, perlu waktu beberapa saat sebelum aku bisa menyesuaikan diri. Satu-satunya alasan dia menyuruh ku meninggalkan tempat itu adalah karena dia ingin aku membunuh Jennie. Dia mengatakan kepada ku bahwa Jennie adalah orang yang menyebabkan kecelakaan itu dan Jennie meninggalkan ku sendirian.."

"..Awalnya aku ragu-ragu karena sebelum hari itu, aku mengetahui secara kebetulan bahwa keluarga ku tidak meninggal seperti yang dia katakan. Aku mulai mencari keluarga ku, tetapi karena aku tidak mengenal siapa pun, hanya sedikit yang bisa aku lakukan sampai hari itu, aku bertemu dengan Jennie. Al Alice bukan hanya sebuah robot seperti yang ia buat agar orang-orang percaya. Dia ingin menggunakan gen Jennie untuk menyuntikkan kecenderungan psikotik ke dalam Al Alice untuk membuatnya menjadi kuat."

"Apakah kamu masih ingat obat yang diberikan Mimi Garcia padamu saat itu?" Jisoo bertanya dengan tenang.

"Dia mengatakan kepada ku bahwa itu adalah obat antidepresan karena aku menderita depresi setelah kematian Jimin. Ada Sarafem dan Paxil."

"Sarafem adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan Major depressive disorder, serangan panik dan gangguan makan dan dalam banyak kasus digunakan untuk mengobati gangguan disforik pramenstruasi [PMDD]. Risiko overdosis Prozac rendah tetapi ketika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan kebingungan, pingsan, halusinasi, detak jantung tidak teratur, dan gairah seks yang rendah pada wanita. Dia benar-benar tahu apa yang dia lakukan saat dia memberimu semua pil itu setiap hari. Rosé, kita harus pergi ke rumah sakit. Kamu perlu pemeriksaan menyeluruh. Aku takut kamu tidak sehat. Gantilah bajumu dengan yang lain. Aku akan memberitahu yang lain dan membawamu ke rumah sakit segera." Jisoo berdiri setelah mengatakan itu.

ALTER EGO - JENLISA [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang