AE 44 - CUNNING LORCA

752 94 22
                                    

conference room

Lisa sedang mendengarkan salah satu manajer memberikan laporan ketika ponselnya berdering. Dia mengambilnya dari meja dan menggeser nya hingga terbuka, memperlihatkan wallpaper Jennie yang sedang tersenyum. Itu adalah foto yang dia ambil saat mereka pergi ke kapal pesiar tempo hari. Jennie tampak begitu cantik dalam balutan gaun ungu buatan Irene untuknya.

Lisa melihat foto berbagai hidangan yang dikirim Jennie dan tersenyum. Dia menggulir dan melihat semua hidangan sebelum membalas pesan Jennie.

.

.

.

.

Jennie makan sambil mengobrol dengan Lisa di ponsel. Irene merampas ponselnya dan berkata, "bisakah kamu berkonsentrasi pada makanan nya dulu?"

"Ndee. Aku hanya memberikan alamatku pada Lisa. Dia ingin tahu keberadaan kita." Jennie berkata dan mengambil ponsel dari Irene dan segera mengirim pesan ke Lisa sebelum meletakkan nya kembali.





Jennie bersendawa setelah menghabiskan makanan di atas meja dan tertawa. "Wah, aku kenyang sekali. Unnie, bolehkah aku minta ayam mu?" Dia bertanya.

"Bukankah kamu baru saja mengatakan kamu kenyang?" Irene bertanya sambil menatap Jennie.

"Ya, tapi, ayammu kelihatan nya enak sekali. Aku ingin mencicipinya, please, pretty please." Ucap Jennie memohon. Irene mengambil paha ayam dan menaruhnya di piring kosong Jennie membuat dia tersenyum bahagia.

Mereka berdua segera menyelesaikan makan malam mereka dan pelayan berjalan ke arah mereka dengan desserts dan meletakkannya di atas meja. Dia tampak gugup saat meletakkan piring-piring itu tanpa disadari oleh Irene maupun Jennie. Tadi di dapur, sebelum membawa makanan ke sini, dia telah menambahkan bubuk yang diberikan Lorca padanya ke dalam dessert.

Lorca telah memanggilnya lebih awal, menawarinya sejumlah uang dan memintanya untuk memasukkan bubuk itu ke dalam makanan mereka dan dia setuju. Dia merasa kasihan pada para wanita itu tetapi keserakahan nya tidak membiarkan rasa bersalahnya mempermainkan nya dalam waktu lama. Pelayan itu dikenal sebagai penjudi yang sedang terlilit hutang sehingga uang yang ditawarkan Lorca seperti sebuah anugrah baginya.

Ketika dia meletakkan piring-piring itu, tangannya masih gemetar dan Jennie memperhatikan nya lalu bertanya dengan cemas, "Apakah kamu baik-baik saja? Tanganmu gemetar."

"Saya baik-baik saja, hanya sedikit lelah." ucap pelayan itu.

"Mengapa kamu tidak istirahat? Kamu perlu istirahat jika lelah atau kamu hanya akan mengganggu pelanggan. Apa kamu ingin aku berbicara dengan manajer restoran untukmu?" Irene bertanya.

"Tidak, anda adalah tamu terakhir saya, jadi saya bisa beristirahat setelah selesai melayani anda." Kata pelayan itu sambil tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu kamu boleh pergi. Kami akan cepat, agar kamu bisa istirahat." Irene berkata dan mengambil garpunya untuk memakan dessert. Pelayan itu tersenyum dan memperhatikan mereka sebelum berbalik untuk pergi.

Jennie melihat makanan penutup dan mulai memakan nya. Setelah memakan nya sedikit, Jennie merasa rasanya aneh dan berkata kepada Irene, "Tidakkah menurutmu ini sedikit aneh? Dessert nya rasanya aneh."

"Kamu benar. Kurasa aku tidak bisa menghabiskan ini. ayo kita tinggalkan disini dan pergi. Pelayan nya mungkin sedang menunggu kita pergi agar dia bisa membereskan meja." Irene dan Jennie mengambil dua potong sebelum menyingkirkan piring-piring itu. Pelayan yang berdiri di kejauhan menyadari hal ini dan mengerutkan kening.

Irene dan Jennie berdiri lalu mengambil tas mereka sebelum menuju ke pintu.

Dalam perjalanan keluar, Lorca yang duduk di sudut lain dan melihat bahwa mereka hampir tidak memakan dessert beracun, dia menjadi marah dan memutuskan untuk menyerang dengan cara lain.

ALTER EGO - JENLISA [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang