AE 28 - FEVER

816 124 4
                                    

the next day..

Jennie merasakan sesuatu yang basah mengenai dahinya. Badan nya panas, ia demam dan Lisa menyeka tubuhnya dengan handuk basah. Lisa merendam handuknya lalu meremasnya. Dia mengangkat tangan nya dan mendekat ke wajah Jennie lalu mulai menyeka dahinya dengan lembut.

Jennie merasakan nafas panas di wajahnya, jadi dia membuka mata perlahan-lahan dan melihat bibir seksi Lisa begitu dekat dengan nya. Mungkin karena Lisa sedang berkonsentrasi pada dahi nya, Lisa tidak menyadari bahwa gadis itu kini sudah bangun dan sedang menatapnya.

Jennie bisa mencium aroma cologne Vanila milik Lisa juga aroma tubuh alaminya. Wajah Jennie menjadi panas saat dia tersipu melihat bibir Lisa yang sedikit basah. Jantungnya mulai berdetak kencang. Dia segera menutup mata dan menghela nafas.

Nafas Jennie mengenai wajah Lisa dan kini ai menoleh ke arah Jennie. Dia menyadari betapa dekatnya dia dengan Jennie, tapi dia terpana sesaat pada bibir mungil Jennie.

Meski mata Jennie terpejam, indra nya memberitahu bahwa wanita itu masih di dekatnya dan mungkin sedang menatap nya. Bulu kuduknya berdiri jadi dia memutuskan untuk membuka matanya. Matanya bertemu dengan mata rusa betina Lisa. Mereka saling tatap membuat wajah Jennie semakin merah padam.

Lisa mengerutkan alisnya dan berkata "kenapa wajahmu merah sekali? Apa kamu merasa tidak enak badan?" Secara naluriah Lisa mengangkat tangan nya dan menyentuh wajah Jennie. Jennie menegang dan tersipu. Dia menutup matanya selama beberapa detik lalu membuka nya lagi.

Waktu seolah berhenti bagi Jennie saat Lisa menyentuh wajahnya. Seluruh tubuhnya menegang dan wajahnya semakin memerah sehingga warna merahnya semakin merah.

Lisa yang tidak menyadari pengaruhnya terhadap gadis itu menjadi khawatir karena mengira Jennie kembali demam. Lisa menghela nafas. Lisa menggigit bibirnya dengan cemas dan mengambil handuk lagi hendak menyeka wajah Jennie, namun terhenti saat Jennie bersuara "tidak perlu, aku baik-baik saja."

Lisa menatapnya dengan cemas sambil berkata "kenapa wajahmu merah sekali padahal demam mu sudah turun?"

"Bisakah kamu menjauh dariku? Kamu terlalu dekat, itu membuatku tidak nyaman." Kata Jennie.

Lisa yang menyadari bahwa dia terlalu dekat Jennie akhirnya berdiri, dia meletakkan handuk itu dan berbalik menghadap Jennie "bagaimana perasaan mu? Kamu demam tadi malam."

"Aku baik-baik saja. Kupikir kamu sedang dalam perjalanan bisnis. Kenapa kamu ada disini? Dimana Irene Unnie?" Jennie bertanya sambil melihat ke arah pintu. Suasana hati Lisa langsung berubah suram dan ia merasa tidak senang.

"Dia akan segera datang. Jangan khawatir, aku tahu kamu tidak ingin melihatku, jadi aku akan pergi begitu Irene ada disini. Kamu tidak perlu melihatku dan merasa tidak nyaman." Ucapnya membuat Jennie menatapnya.

Lisa sepertinya baru saja salah paham. Apakah Lisa mengira dia membencinya karena perkataan nya terakhir kali? Jennie menghela nafas dan membuang muka tanpa berkata apa-apa. Biarkan Lisa memikirkan apapun yang diinginkannya. Laipula Lisa adalah orang yang terus menerus memasukkan kata-kata itu ke dalam mulutnya.

Saat dia berpikir, Jennie merasakan sakit yang aneh di hatinya. Itu adalah rasa sakit yang sama seperti yang dia rasakan saat terakhir kali Lisa bersamanya. Rasa sakit itu hanya datang setiap kali ada Lisa. Jennie memejamkan mata dan menyentuh dadanya karena rasa sakit itu masih terasa saat dia mengerutkan kening.

Lisa menuangkan air ke dalam mangkuk dan mengeringkan handuknya. Dia berbalik dan melihat kerutan di wajah Jennie dan berkata "Jennie, ada apa? Kamu baik-baik saja?"

Saat Lisa menyentuhnya, rasa sakit itu menjadi tak tertahankan, jadi Jennie berteriak dan mendorong Lisa menjauh. "Menjauhlah dariku. Kenapa? Kenapa hatiku terasa sakit setiap kali kamu berada di dekatku?"

ALTER EGO - JENLISA [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang