Villa Irene
"Hah? Belanja pakaian dalam?" Jennie bertanya pada Irene dengan tercengang saat dia melihat Irene menjahit kemeja.
Dia berlari ke vila Irene pagi-pagi sekali setelah Lisa berangkat kerja untuk memberitahunya tentang lamaran dan cincin itu, tetapi sekarang Irene menyuruhnya pergi berbelanja pakaian dalam yang membuatnya bingung. "Tapi, aku punya banyak pakaian dalam di rumah."
"Senang rasanya bersikap polos. Jennie, kamu sekarang berusia 22 tahun, oke? Kamu perlu pakaian dalam ganti agar sesuai dengan status baru mu. Kamu sekarang akan segera menjadi Nyonya Manoban dan kamu harus menghayati nama itu sebelum wanita lain merebut wanitamu." Ucap Irene sambil mengangkat baju itu untuk memeriksa kerapian nya.
"Aku tidak mengerti? Bisakah unnie menjelaskan nya lebih lanjut? Unnie tahu, ini adalah hubungan pertamaku dan aku tidak begitu tahu apa yang harus dilakukan sebagai seorang wanita untuk kekasihnya." kata Jennie. Irene menepuk kursi di seberang mesinnya dan memberi isyarat kepada Jennie untuk duduk dan dia melakukannya.
"Dengar, aku akan memberitahu mu semua yang perlu kamu ketahui tentang rayuan dan bagaimana memastikan Lisa selalu memikirkan mu setiap saat. Kamu hanya perlu mendengarkanku dan menerapkan apa pun yang aku ajarkan padamu." Irene berkata dan Jennie mengangguk.
"Nomor satu, yang perlu kamu lakukan pertama kali adalah membakar semua pakaian dalam dari tahun lalu. Aku akan mengajakmu berbelanja setelah aku selesai. Aku akan membelikan mu pakaian dalam terbaru dan terseksi dan tentu saja, lingerie firework. itu akan membuat Lalisa ingin memuja tubuhmu. Dia tidak akan bisa mengalihkan pandangannya darimu begitu dia menatap tubuhmu, sweetie."
"Tapi, kita belum melewati batas itu." kata Jennie tersipu.
"Oh, kamu belum, tapi apa kamu tidak ingin? Maksudku, apakah kamu tidak ingin melakukannya dengannya? Lisa sangat cantik, bagaimana mungkin kamu tidak pernah memikirkan hal itu tentang dia?" Irene bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Aku sudah memikirkan nya tapi dia bilang dia akan menunggu sampai aku siap." Jennie berkata dengan perasaan tidak yakin.
"Itulah masalahnya. Lisa mungkin orang yang paling perhatian saat ini, tapi dia manusia dan dia punya kebutuhan. Kalian berdua sekarang resmi menjadi sepasang kekasih, tidak ada salahnya tidur dengan nya. Maksudku, kamu memang sudah tidur dengan Lisa tapi secara teknis tidak sejak itu. Hal terjauh yang pernah kamu lakukan adalah berciuman. Lisa sungguh menyedihkan. Dia jatuh cinta dengan seorang gadis lugu yang tidak tahu apa-apa tentang dunia luar dan Lisa harus menyembunyikan keinginan nya karena takut membuatnya takut. Aku kasihan pada Lisa." Ucap Irene memelas sambil menatap Jennie.
"Bisakah kamu berhenti mengatakan itu? Aku sudah cukup terprovokasi." kata Jennie sambil menggigit bibirnya.
"Oke, dengar, aku tidak menyuruhmu melakukan apa pun yang belum siap kamu lakukan. Yang kukatakan hanyalah ini. Selama ini Lisa yang berinisiatif melakukan sesuatu untukmu. Kamu juga harus melakukan sesuatu untuknya. Buatlah dia juga merasakan ketulusanmu. Begitulah sebuah hubungan. Memberi dan menerima."
"Bangunlah, ayo kita beli pakaian dalam dan lingerie yang baru. Aku akan membuat Lalisa terkesima." Jennie berdiri dari kursi dengan percaya diri.
.
.
.
.
Lovely lady's friend
Irene menepi dan turun bersama Jennie di depan Lovely lady's friend. Itu adalah butik populer yang hanya diperuntukkan bagi wanita. Mereka menjual banyak barang mulai dari pakaian dalam hingga lingerie. Jennie mengikuti di belakang Irene saat mereka masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTER EGO - JENLISA [GxG]
FanfictionIni adalah kisah romantis tentang dua wanita. Satu dikhianati oleh cinta dan satu lagi tidak dapat mengingat masa lalunya dan memiliki DID yang juga dikenal sebagai Split Personality Disorder. "Kamu milikku, Lisa Manoban. Kamu tidak boleh bersama wa...